Search This Blog

Pemerintah Gandeng Jerman, Perkuat Transisi Energi Baru dan Terbarukan di RI

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Pemerintah Gandeng Jerman, Perkuat Transisi Energi Baru dan Terbarukan di RI
Aug 28th 2024, 09:09, by Nicha Muslimawati, kumparanBISNIS

Petugas merawat panel surya yang terpasang di atap Gedung Direktorat Jenderal (Dirjen) EDSM, Jakarta, Rabu (24/3). Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto
Petugas merawat panel surya yang terpasang di atap Gedung Direktorat Jenderal (Dirjen) EDSM, Jakarta, Rabu (24/3). Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto

Pemerintah Indonesia, yakni Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas) dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), bekerja sama dengan Pemerintah Federal Jerman, Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH, untuk memperkuat transisi energi baru dan terbarukan.

Hal tersebut dilakukan dalam pekan energi berkelanjutan atau Indonesia Sustainable Energy Week (ISEW) 2024 yang akan berlangsung dari 10-13 September 2024.

Direktur Ketenagalistrikan, Telekomunikasi, dan Informatika Bappenas, Taufiq Hidayat Putra, menjelaskan ISEW 2024 akan menjadi platform penting bagi dialog tingkat tinggi antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Jerman, guna mendorong transisi energi global dan nasional.

"ISEW juga akan menjembatani kesenjangan antara pembuat kebijakan dan publik, termasuk masyarakat, industri, akademisi, dan pemangku kepentingan non-energi lainnya untuk membahas dan menyatukan topik transisi energi melalui pendekatan multi-pihak," ujar Taufiq dalam keterangannya, Rabu (28/8).

Kementerian PPN/Bappenas dan Kementerian ESDM bekerja sama dengan Pemerintah Federal Jerman, Deutsche Gesellschaft fur Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH, untuk memperkuat transisi energi baru dan terbarukan. Foto: Bappenas
Kementerian PPN/Bappenas dan Kementerian ESDM bekerja sama dengan Pemerintah Federal Jerman, Deutsche Gesellschaft fur Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH, untuk memperkuat transisi energi baru dan terbarukan. Foto: Bappenas

Selain itu, ISEW 2024 bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan teknologi, kebijakan, dan solusi bisnis yang strategis untuk mewujudkan transisi energi Indonesia. Agenda ini juga akan menampilkan hasil kerja sama multi-pihak di sektor energi yang telah dirintis oleh Pemerintah Indonesia, khususnya dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045.

"Panduan nasional, perencanaan strategis, kerja sama yang inklusif dan internasional merupakan kunci untuk mencapai masa depan yang berkelanjutan. Dengan bekerja sama, kita dapat mewujudkan visi kita dan memimpin jalan menuju Indonesia yang lebih hijau dan berkelanjutan," jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE), Kementerian ESDM, Sahid Junaidi, menuturkan transisi energi melalui energi baru terbarukan memiliki peran penting bagi perekonomian Indonesia. "Melalui kolaborasi dan solusi inovatif, kita dapat mencapai tujuan ambisius kita dan memastikan masa depan yang berkelanjutan dan sejahtera bagi seluruh rakyat Indonesia," kata dia.

Direktur Program Energi, GIZ Indonesia/ASEAN, Lisa Tinschert, mengatakan Indonesia adalah mitra utama Jerman dalam memerangi perubahan iklim. Menurutnya, Jerman mendukung Indonesia untuk menjalankan proyek-proyek yang mendukung transisi energi.

"Kami percaya bahwa kolaborasi antara Indonesia dan Jerman sangat penting untuk mencapai masa depan yang berkelanjutan dan sejahtera bagi kedua negara dan juga bagi dunia," jelasnya.

ISEW 2024 akan merangkum beragam sesi dan kegiatan, termasuk pidato utama dari kementerian/instansi terkait, diskusi panel, lokakarya, pameran, serta business matchmaking. Acara ini akan membahas beragam topik penting terkait energi berkelanjutan, termasuk integrasi energi terbarukan, efisiensi energi, keuangan berkelanjutan, dan transisi energi yang berkeadilan.

Dalam RPJMN 2020–2024, pemerintah mendorong penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) sebagai salah satu pengganti sumber energi listrik. EBT diharapkan dapat menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) 29 persen, di mana 11 persen pengurangan ditargetkan berasal dari sektor energi. Dari sektor ini pun ditargetkan penurunan GRK, yaitu 5,3 persen dari pembangkit dan 5,7 persen dari non pembangkit.

Dalam rencana pembangunan pembangkit, sumber energi terbarukan juga diharapkan dapat menyumbang produksi listrik. Rachmat mengatakan, produksi listrik pada 2024 sendiri ditargetkan bertambah 27.000 MegaWatt.

Media files:
p7jpi9mfxlbpo99hhril.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar