Jul 27th 2024, 21:22, by Sinta Yuliana, Lampung Geh
Lampung Geh, Bandar Lampung - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Lampung buka suara terkait ojek online yang menerima orderan antar barang berisi narkoba jenis sabu.
Kepada Lampung Geh, Kepala BNNP Lampung, Brigjen Pol Budi Wibowo, membenarkan pihaknya telah menerima laporan terkait ojol yang mendapatkan orderan antar paket berisi sabu.
"Kemaren memang benar ojol melapor ke BNN, kemudian ditindaklanjuti, di situlah baru ketahuan bahwa yang memesan barang itu oknum Polri," katanya, Sabtu (27/7).
Budi melanjutkan, setelah kejadian tersebut, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Polda Lampung terkait pengamanan oknum Polri tersebut.
"Polda Lampung mengambil tindakan internal yang diperlukan selanjutnya diserahkan ke BNN untuk ditindaklanjuti," ucapnya.
Adapun oknum Polisi itu sendiri berinisial RR yang berdinas di salah satu Polsek di wilayah kota Bandar Lampung.
"Terhadap oknum Polri juga telah dilakukan tes urine hasilnya positif," sebutnya.
Menurut Budi, saat ini oknum Polri berinisial RR tengah ditangani oleh BNNP Lampung untuk dilakukan proses pemeriksaan lebih lanjut.
"Pemilik barang narkoba itu masih kami lakukan upaya pengejaran," tuturnya.
Meski demikian, Budi menegaskan terkait informasi ojol dijebak oleh oknum Polri untuk mengantar paket sabu, menurut Budi, itu tidak benar.
"Itu tidak dijebak, karena memang dia (oknum Polri) penyalahguna, jadi dia (oknum Polri) yang mesen. Karena kalo penyalahguna itu bisa oknum dari mana saja," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang ojek online (ojol) di Bandar Lampung menerima orderan antar barang diduga berisi narkoba jenis sabu. Peristiwa itu dialami oleh Makmuri (29) warga Teluk Betung Timur, pada Rabu (24/7) kemarin.
Makmuri menceritakan, saat itu dirinya sedang menunggu orderan di daerah rumah ayam bakar soponyono di Jalan Yos Sudarso, Sukaraja.
Kemudian, dirinya mendapatkan orderan untuk mengirim barang berupa baju bayi di Puskesmas Sukaraja, Jalan Yos Sudarso untuk diantarkan ke daerah Kemiling.
"Tetapi saya lihat di plastik merah itu isinya mencurigakan, isinya baju perempuan lusuh. Terus saya mikir, baju lusuh nganterinnya jauh banget, ongkos juga mahal," katanya saat dihubungi Lampung Geh, Kamis (25/7).
Lantaran merasa curiga, dirinya pun akhirnya ke tempat pangkalan ojol mencari saksi untuk membuka plastik mencurigakan tersebut.
"Terus karena saya takut dibuntuti, saya tutup lagi terus cari saksi ke tempat temen saya di tongkrongan ojek (online) saya. Saya buka plastik itu, baju itu saya buka, jatuhlah barang seperti sabu, di dalam plastik klip," sebutnya. (Yul/Put)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar