Search This Blog

Jazz Gunung Bromo 2024 Beri Penghormatan Khusus untuk Mendiang Djaduk Ferianto

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Jazz Gunung Bromo 2024 Beri Penghormatan Khusus untuk Mendiang Djaduk Ferianto
Jul 20th 2024, 10:35, by DN Mustika Sari, kumparanHITS

Ilustrasi Djaduk Ferianto oleh Indra Fauzi/kumparan Foto: Ilustrasi Djaduk Ferianto oleh Indra Fauzi/kumparan
Ilustrasi Djaduk Ferianto oleh Indra Fauzi/kumparan Foto: Ilustrasi Djaduk Ferianto oleh Indra Fauzi/kumparan

Nama almarhum seniman Djaduk Ferianto ternyata sangat dekat dengan Jazz Gunung. Djaduk menjadi salah satu pendiri Jazz Gunung bersama kakaknya, Butet Kartaredjasa, dan founder Jazz Gunung, Sigit Pramono.

Pada gelaran hari pertama Jazz Gunung Bromo 2024 di Amfiteater Jiwa Jawa Bromo, Jawa Timur, Jumat (19/7), Djaduk Ferianto diberi penghormatan.

Tanggal gelaran Jazz Gunung Bromo hari pertama ternyata tepat pada hari ulang tahun Djaduk.

Elfa's Singer tampil di Jazz Gunung Bromo 2024 yang diselenggarakan di Jiwa Jawa Resort, Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (19/7/2024). Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
Elfa's Singer tampil di Jazz Gunung Bromo 2024 yang diselenggarakan di Jiwa Jawa Resort, Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (19/7/2024). Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan

Sebelum penampilan penutup Daru Ndarboy, Butet Kartaredjasa dan Sigit Pramono mengajak penonton untuk sejenak mengheningkan cipta, mengenang Djaduk.

"Jazz Gunung salah satu insiatornya adalah almarhum Mas Djaduk. Beliau yang meletakkan harapan dan keinginan memperkenalkan jazz kepada anak muda Indonesia. Oleh karena itu, mari sejenak kita tundukkan kepala untuk mendoakannya," kata Sigit.

Penonton pun hening beberapa saat dan suasana khidmat semakin terasa. Butet Kartaredjasa berkelakar bahwa Djaduk adalah seniman yang disayang Tuhan.

"Beliau disayang Tuhan. Kita yang masih di sini tidak disayang Tuhan, makanya masih hidup," kata Butet disambut tawa penonton.

Sigit Pramono Berharap Regenerasi lewat Jazz Gunung

Sigit Pramono menyebut Jazz Gunung punya misi untuk membentuk regenerasi musik jazz di Indonesia. Menurutnya, itu adalah salah satu problem yang disoroti oleh Djaduk.

"Kebetulan saya dewan pengawas di Forum Jazz Indonesia. Jadi setiap tahun, waktunya kita berbenah. Berikutnya problem-nya adalah kaderisasi. Mas Djaduk sangat concern pada masalah ini. Makanya tahun ini, di sini kami mengadakan Jazz Camp," ucap Sigit.

Keberadaan Jazz Gunung, menurut Sigit, perlahan membuat anak muda mencintai jazz. Hal ini bisa dilihat dari presentase pembeli tiket Jazz Gunung yang didominasi oleh anak milenial hingga Gen Z.

Founder Jazz Gunung Indonesia Butet Kartaredjasa memberikan keterangan pers Jazz Gunung Bromo di Jiwa Jawa Resort, Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (19/7/2024). Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
Founder Jazz Gunung Indonesia Butet Kartaredjasa memberikan keterangan pers Jazz Gunung Bromo di Jiwa Jawa Resort, Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (19/7/2024). Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan

"Perkembangannya cukup signifikan dari tahun ke tahun. Sekitar 48 persen, saat ini penonton Jazz Gunung hadir dari kalangan milenial dan Gen Z. Kami akan terus berupaya," jelas Sigit.

Hari pertama Jazz Gunung Bromo 2024 sukses digelar dengan dihadiri oleh Rimaraay dan Syifa & Friends, Elfa's Singers, Keubitbit, hingga Ndaru Ndarboy.

Sementara, di hari kedua, Sabtu (20/7) akan tampil GIGI Jazz Project, Kartabaya Trio, Kelapa Muda, Kuntari, Noe Clerc Trio, dan Vina Panduwinata & F • I • [e] • R • Y.

Media files:
urtr95sk9avhyrir9x2s.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar