Jul 28th 2024, 13:11, by Andrian Gilang Khrisnanda, kumparanTRAVEL
Grand OpeningAston Pekalongan Syariah Hotel & Conference Center digelar pada 27 Juli 2024. Acara ini dihadiri oleh Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid.
"Ini menjadi istimewa di Kota Pekalongan karena yang pertama di dunia, Hotel Aston Syariah. Ini mudah-mudahan bisa menular ke semua kota, kabupaten, di seluruh Indonesia dan dunia. Jadi, nanti kalau ada Hotel Aston Syariah, itu ya, cikal bakalnya di Kota Pekalongan," kata Afzan dalam sambutannya.
Berdasarkan informasi dari para manajer hotel, Afzan mengatakan, tingkat okupansi ataupun hunian di Kota Pekalongan mencapai 70 persen.
"Tingkat okupansi ataupun hunian di Kota Pekalongan termasuk oke, sudah di atas 60 persen, bahkan di atas 70 persen. Ini menandakan Kota Pekalongan memiliki potensi untuk terus berkembang dan terus diminati investor-investor," tuturnya.
Harapan Wali Kota Pekalongan Usai Aston Pekalongan Syariah Hotel & Conference Center Resmi Dibuka
Setelah resmi dibuka, Afzan berharap, Aston Pekalongan Syariah Hotel & Conference Center bisa mengembangkan potensi lokal di Pekalongan, salah satunya untuk urusan bahan baku makanan.
Afzan mengatakan, perikanan menjadi salah satu sektor andalan di Pekalongan. Mereka memiliki banyak pengolahan ikan beku yang diproduksi oleh UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah).
Karena itu, Afzan berharap, Hotel Aston Syariah bisa memanfaatkan UMKM yang ada di Pekalongan untuk urusan bahan baku makanan.
"Mereka dilatih untuk memproduksi, alhamdulillah berhasil, untuk rasa saya rasa juga oke, enak. Tapi mereka masih kesusahan tentang pemasaran karena semua masih dikelola UMKM," ucap Afzan.
"Hotel Aston ini diharapkan untuk memajukan UMKM kita. Untuk sektor makanan dan sebagainya itu ambilnya di UMKM saja, termasuk daging dan semacamnya," lanjutnya.
Selain itu, Afzan berharap, Aston Pekalongan Syariah Hotel & Conference Center dapat memperkenalkan masakan atau kuliner khas Pekalongan, seperti Nasi Megono, Tauto, Garang Asem dan sebagainya.
"Mudah-mudahan ini jadi menu, baik itu breakfast atau menu yang ada di restoran Hotel Aston. Kalau tamu-tamu dari luar kota cocok masakan kuliner khas Pekalongan, nanti bisa merembet ke hotel-hotel Aston yang lain," ujarnya.
Sementara itu, General Manager Aston Pekalongan Syariah, Nadia Idris, mengatakan banyak tamu menginginkan hotel yang nyaman ketika mereka liburan ke suatu daerah. Aston Pekalongan Syariah berusaha memenuhi kebutuhan itu.
Aston Pekalongan Syariah Hotel & Conference Center tidak hanya memberikan kenyamanan dari segi tempat menginap, tetapi juga sisi spiritual.
"Menyediakan perlengkapan alat salat seperti sajadah, Al-quran, mukena, dan sarung di setiap kamar tamu kami. Selama 24 jam kami memutar murottal, kajian, zikir atau selawat. Jadi, menimbulkan kenyamanan secara spiritual untuk tamu-tamu kami," kata Nadia.
Konsep syariah di Aston Pekalongan Syariah Hotel & Conference Center juga diperlihatkan dalam pembagian jam operasional terkait penggunaan kolam renang bagi laki-laki dan perempuan.
Selain itu, Aston Pekalongan Syariah Hotel & Conference Center juga memisahkan tempat wudu antara laki-laku dan perempuan.
"Secara berbasis Islam atau syariah, kami memberikan satu keramahan tinggi terhadap tamu-tamu kami, juga privasi. Privasi antara perempuan dan laki-laki kami jaga," tutur Nadia.
Aston Pekalongan Syariah Hotel & Conference Center merupakan salah satu hotel di bawah naungan Archipelago International.
Vice President of Finance Archipelago International Heru Purwono mengatakan pembukaan Aston Pekalongan Syariah Hotel & Conference Center merupakan langkah strategis Archipelago International dalam mendukung pariwisata halal di Indonesia.
"Berdasarkan informasi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Indonesia kembali berhasil meraih predikat 'Top Muslim Friendly Destination of The Year 2024' dalam Mastercard Crescent Rating Global Muslim Travel Index (GMTI)," ucap Heru.
Saat ini, kata Heru, populasi muslim global mencapai dua miliar atau sekitar 25 persen dari populasi dunia pada 2022. Menurut laporan GMTI 2023, angka itu akan meningkat mencapai 2,3 miliar atau sekitar 27 persen dari populasi dunia pada 2030.
"Ini menjadi peluang dan potensi industri halal untuk bisa berkembang secara eksponensial. Hal ini menjadi salah satu alasan utama bagi Archipelago International untuk membuka hotel syariah guna mendukung program pariwisata halal di Indonesia," ujar Heru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar