Jun 1st 2024, 17:19, by Berita Terkini, Berita Terkini
Ilustrasi jika seorang tokoh karakter dalam pertunjukan teater melakukan dialog dengan dirinya sendiri di tengah-tengah pertunjukan maka aktor tersebut sedang melakukan, sumber: Unsplash
Dialog adalah percakapan para pemain teater. Jika seorang tokoh karakter dalam pertunjukan teater melakukan dialog dengan dirinya sendiri di tengah-tengah pertunjukan, maka aktor tersebut sedang melakukan adegan mengungkapkan isi hati.
Teater adalah seni yang menonjolkan percakapan (dialog) dan akting para pemain di panggung. Dialog dan akting untuk memeragakan cerita tertulis dalam naskah.
Jika Seorang Tokoh Karakter dalam Pertunjukan Teater Melakukan Dialog dengan Dirinya Sendiri di Tengah-tengah Pertunjukan, maka Aktor tersebut Sedang Melakukan Monolog, Ini Ulasannya!
jika seorang tokoh karakter dalam pertunjukan teater melakukan dialog dengan dirinya sendiri di tengah-tengah pertunjukan maka aktor tersebut sedang melakukan, sumber: Unsplash
Dialog merupakan salah satu unsur dalam teater yang terbagi atas 3 jenis. Jika seorang tokoh karakter dalam pertunjukan teater melakukan dialog dengan dirinya sendiri di tengah-tengah pertunjukan, maka aktor tersebut sedang melakukan salah satu jenis dialog sebagai berikut.
1. Monolog
Monolog adalah percakapan seorang pemain dengan dirinya sendiri. Apa yang diucapkan itu tidak ditujukan kepada orang lain.
Berdasarkan buku Terampil Bermain Drama, Asul Wiyanto (2002:13), isinya mungkin ungkapan rasa senang, rencana yang akan dilaksanakan, sikap terhadap suatu kejadian, dan lain-lain.
Ketika seorang tokoh karakter melakukan monolog, berarti tokoh itu sebenarnya sedang mendramatisasi cerita ke hadapan penonton, namun disampaikan secara sendiri.
Monolog akan membantu penonton mengetahui persoalan yang dialami seorang tokoh. Monolog juga berfungsi mengenalkan penonton cara orang berkomunikasi dengan penuh estetika dan etika.
2. Prolog
Prolog adalah kata pendahuluan dalam cerita teater. Prolog memainkan peran yang besar dalam menyiapkan pikiran penonton agar dapat mengikuti cerita yang akan disajikan.
Itulah sebabnya, prolog sering berisi sinopsis cerita, perkenalan tokoh-tokoh dan pemerannya, serta konflik-konflik yang akan terjadi di panggung.
3. Epilog
Epilog adalah kata penutup yang mengakhiri pementasan teater. Isinya biasanya berupa kesimpulan, atau ajaran yang bisa diambil dari tontonan teater yang baru saja disajikan.
Berdasarkan penjelasan di atas, dialog memainkan peran yang amat penting, karena menjadi pengarah cerita teater. Artinya, jalannya cerita teater diketahui oleh penonton lewat dialog para pemainnya.
Agar dialog tidak hambar, pengucapannya harus disertai penjiwaan emosional. Selain itu, pelafalannya harus jelas dan cukup keras, sehingga dapat didengar oleh semua penonton.
Jika seorang tokoh karakter dalam pertunjukan teater melakukan dialog dengan dirinya sendiri di tengah-tengah pertunjukan, maka aktor tersebut sedang melakukan monolog. Monolog akan memudahkan penonton memahami jalan cerita.(DK)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar