May 5th 2024, 10:34, by Nawalre Nurshafa, Pandangan Jogja
Gelaran Jogja Art+Book Fest 2024 resmi dibuka pada Rabu (1/5) kemarin. Tahun ini menjadi tahun kedua event tersebut diselenggarakan.
Bertempat di The Ratan, Panggungharjo, Sewon, Bantul, JABF 2024 digelar lebih lama dari tahun lalu, yakni selama 14 hari dari tanggal 1 sampai 14 Mei 2024.
Ribuan orang memadati JABF 2024 saat pembukaan pada hari pertama. Ada yang datang untuk menyaksikan konser musik, ada yang ingin melihat pameran seni rupa, ada juga yang ingin memborong buku seperti Saurabh.
Saurabh adalah pria berkewarganegaraan India. Dia berasal dari Mumbai, namun sudah empat tahun tinggal di Jogja dan bekerja sebagai seorang desainer fesyen. Selama ini, dia banyak belajar Bahasa Indonesia dari komik, karena itu ia datang ke JABF 2024 untuk belanja komik.
"Saya suka membaca puisi, novel, dan saya mencoba belajar Bahasa Indonesia, karena itu saya beli buku komik," kata Saurabh, Rabu (1/5) kemarin.
Ini bukan kali pertama ia datang ke JABF, tahun lalu, saat JABF digelar untuk pertama kali, Saurabh juga hadir di event ini.
"Saya suka datang ke sini, ini adalah pengalaman yang luar biasa," ujarnya.
Beda lagi dengan Alin Lian, seorang mahasiswi ISI Yogyakarta asal Jakarta. Jika Saurabh ingin belanja komik agar bisa lancar Bahasa Indonesia, Alin justru ingin mencari buku tentang kebudayaan Tionghoa.
"Karena aku chindo (chinese-indo) tapi tidak kenal dengan budayaku sendiri," kata Alin sambil memperlihatkan buku tentang kebudayaan Tionghoa yang ia beli.
Sementara itu, Kiara, seorang mahasiswi UNY datang ke JABF 2024 untuk mencari buku yang bisa membuatnya bisa lebih memahami laki-laki. Sebab, ia baru saja putus cinta dengan kekasihnya.
"Aku habis putus sama mantan, dan ada satu buku yang cukup menarik, memahami isi hati pria, kayak logika pria, apa-apa tentang sudut pandang pria, aku ingin pahami," kata Kiara.
Dalam JABF 2024, penyelenggara menyebut ada sekitar 20.000 judul buku yang berasal dari 150-an penerbit indie. Tak cuma bazar buku, JABF 2024 juga dimeriahkan dengan pameran seni rupa, diskusi literasi, pembacaan puisi, bedah buku, hingga pertunjukan musik.
Festival ini dibuka dengan penampilan sejumlah band kelas nasional seperti The Melting Minds, Merah Bercerita, penyanyi Christabel Annora, serta Silampukau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar