Mar 9th 2024, 11:15, by Tim kumparan, kumparanNEWS
Insiden pilot-kopilot Batik Air tertidur saat penerbangan Kendari-Jakarta tengah menjadi sorotan. Sang kopilot sempat mengaku kurang istirahat mengurus anak kembarnya yang baru lahir.
Hal itu termuat dalam laporan pendahuluan rekomendasi keselamatan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) atas insiden tersebut.
Dalam laporan tersebut, disampaikan bahwa peristiwa terjadi pada 25 Januari 2024. Pesawat Batik Air tersebut menempuh rute Jakarta Kendari dan Jakarta serta sebaliknya.
"Ketika persiapan terbang, kopilot memberi tahu pilot bahwa dirinya kurang istirahat," bunyi laporan dikutip dari situs KNKT, Sabtu (9/3).
Masih dalam laporan KNKT itu, dipaparkan pula hasil pemeriksaan terhadap sang kopilot yang berusia 28 tahun itu.
Berikut kronologi keseharian kopilot beberapa hari sebelum insiden:
22 Januari 2024
Kopilot mendapat satu jadwal penerbangan dengan total 1 jam 2 menit. Penerbangan berakhir pukul 18.42 LT (Local Time/Waktu Setempat).
Ia kemudian pulang ke rumah menggunakan mobil dengan sopir. Tiba di rumah pukul 22.00 waktu setempat.
"Kopilot mempunyai bayi kembar berusia 1 bulan. Istrinya yang mengurus bayi tersebut. Dibantu si kopilot ketika ada di rumah," bunyi laporan.
23 Januari 2024
Hari libur bagi kopilot. Dia bangun sekitar jam 08.00 waktu setempat. Hari itu, dia persiapan pindahan rumah.
Setelah pengepakkan selesai pada sore hari, ia kemudian pergi ke rumah barunya yang berjarak satu setengah jam dari rumah lamanya.
24 Januari 2024
Kopilot bangun jam 08.00 waktu setempat lalu sarapan. Jam 09.00, ia kembali ke rumah lamanya untuk kembali membawa barang pindahan.
Ia sempat makan sidang dan baru tiba di rumah baru sekitar pukul 14.00. Setelahnya, ia membereskan barang-barang di rumah barunya tersebut.
Pukul 19.00, ia mencoba tidur. Namun, ia beberapa kali terbangun untuk membantu istrinya mengurus bayi kembar.
"Kopilot merasa kualitas tidurnya tidak maksimal karena terbangun beberapa kali," bunyi laporan KNKT.
25 Januari 2024
Pukul 00.00 waktu setempat, kopilot bangun lalu bersiap menuju bandara. Ia mengendarai mobil dan tiba di kantornya pukul 01.26.
Ia sempat diperiksa kesehatannya oleh suster yang disediakan perusahaannya. Tekanan darah dan detak jantung dinilai normal. Ia pun negatif dalam tes alkohol.
Kopilot yang dinyatakan fit untuk terbang kemudian bersiap terbang bersama kru yang lain.
Pesawat lepas landas dari Soekarno-Hatta pada pukul 03.14 waktu setempat. Tiba pukul 07.11 waktu setempat.
Dalam penerbangan Jakarta-Kendari, pilot utama menjadi Pilot Penerbang. Kopilot menjadi Pilot Pemantau.
Dalam penerbangan ini, pilot sempat menawarkan kopilot tidur karena tahu kurangnya istirahat. Kopilot kemudian tidur selama 30 menit.
Dalam penerbangan Kendari-Jakarta, kopilot yang menjadi Pilot Penerbang. Sementara pilot menjadi Pilot Pemantau. Pesawat membawa 153 penumpang.
Kala itu, pilot meminta izin untuk istirahat kepada kopilot. Pilot itu kemudian tidur.
Sempat terbangun, pilot kemudian menawarkan kopilot istirahat. Namun, ia menolaknya. Pilot kemudian meneruskan tidurnya.
Dalam penerbangan, kopilot sempat beberapa kali berkomunikasi dengan pramugari/pramugara. Bahkan sempat melapor ke Area Control Center (ACC) Makassar dan Jakarta soal penerbangannya.
Beberapa saat kemudian, kopilot ini tertidur selama 28 menit. Pesawat yang beroperasi menggunakan autopilot sempat melenceng dari jalur.
Pilot yang kemudian terbangun melihat kopilot tertidur. Ia kemudian membangunkannya. Serta meneruskan penerbangan ke Jakarta.
Menurut laporan, tidak ada orang yang terluka maupun kerusakan pesawat akibat insiden tersebut.
Belum ada keterangan dari pihak Batik Air maupun Kementerian Perhubungan terkait insiden ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar