Pemilu Bangladesh pada Minggu (7/1) diboikot oposisi. Perdana Menteri Sheikh Hasina menyebut Partai Nasionalis Bangladesh sebagai organisasi teroris.
BNP adalah satu dari belasan partai di Bangladesh yang menolak ikut pemilu. Mereka menyebut pemilu kali ini tidak bebas dan adil.
Meski mendapat penolakan otoritas Bangladesh tetap menggelar pemilu. PM Hasina pun langsung melontarkan tudingan ke BNP.
"BNP adalah organisasi teroris," kata Hasina seperti dikutip dari AFP.
Hasina juga membantah tuduhan bahwa pemilu berlangsung tidak jujur dan adil seperti disampaikan kelompok oposisi.
"Saya melakukan yang terbaik untuk memastikan demokrasi terus berlanjut di negara ini," jelas Hasina.
Jelang pemilu oposisi meminta warga untuk tidak ikut serta. Mereka bahkan menyebut pemilu pada 2024 ini sebagai aib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar