Oct 14th 2023, 11:15, by Hafizd Alharomain Lubis, Hafizd Alharomain Lubis
Konflik antara Palestina dan Israel telah menjadi sumber penderitaan kemanusiaan dan ketidakpastian selama bertahun-tahun. Namun, dalam tengah-tengah kekacauan ini, ada harapan untuk perdamaian jika kita mempertimbangkan pandangan dan aspirasi masyarakat yang selama ini belum cukup didengar.
Melibatkan kalangan masyarakat dari berbagai lapisan, termasuk tokoh masyarakat, intelektual, dan masyarakat akar rumput, adalah jalan baru yang dapat membawa perubahan yang lebih manusiawi dan berkelanjutan dalam menanggapi konflik ini.
Pendapat yang saya ingin ungkapkan adalah dengan menyoroti fakta penting bahwa dialog perdamaian perlu melibatkan seluruh spektrum masyarakat Israel (mengingat entitas politik Israel dalam konflik ini sebagai negara yang menjajah), termasuk akar rumput.
Perdebatan dan obrolan yang terjadi di kalangan elite politik mungkin memiliki batasan dan kendala tertentu yang membuat titik temu sulit dicapai. Oleh karena itu, perlu merekonstruksi pemikiran masyarakat akar rumput Israel dengan tujuan mencapai resolusi perdamaian final.
Saya percaya bahwa tuntutan perdamaian yang datang dari akar rumput akan membawa perubahan yang lebih besar dan positif. Jika aspirasi perdamaian diwujudkan melalui tuntutan yang kuat dari masyarakat, hal ini bisa menjadi daya dorong untuk mengamini perdamaian dalam struktur pemerintahan yang demokratis.
Demokrasi seharusnya menjadi wadah di mana keinginan masyarakat tercermin, dan jika tuntutan perdamaian secara akar rumput dituntut, hal ini dapat menjadi pijakan untuk mendukung proses perdamaian yang lebih mendalam dan bermakna.
Dalam membicarakan solusi dua negara (two state solution) sebagai penyelamat darurat kemanusiaan ke dua belah pihak, sangat disayangkan bahwa pandangan elite politik yang tampaknya selalu tamak dan agresif telah menghambat kemajuan dalam arah ini.
Konflik antara Palestina dan Israel adalah contoh nyata bagaimana ego dan kepentingan pribadi dapat menghalangi penyelesaian yang adil. Oleh karena itu, fokus pada masyarakat akar rumput adalah langkah yang penting untuk membuka jalan menuju rekonsiliasi yang lebih manusiawi.
Pendekatan ini harus diterapkan dengan "infiltrasi pemikiran perdamaian" secara menyeluruh dan menolak pandangan politik yang agresif. Infiltrasi pemikiran perdamaian melibatkan pemahaman dan perspektif yang lebih baik tentang pentingnya damai dan keselamatan kemanusiaan. Hal ini juga mencakup edukasi yang mencerminkan kepentingan bersama, empati, dan toleransi.
Penting untuk diingat bahwa dalam konteks konflik ini, tidak ada yang benar-benar benar atau salah. Poin ini sangat kuat dan mendalam, mengingat kompleksitas dan sejarah konflik yang panjang. Kita harus mencari pemahaman bahwa kedua belah pihak memiliki klaim, kepedulian, dan perspektif mereka sendiri.
Mengutip standar ganda Israel beserta sekutunya yang dijelaskan oleh Husam Said Zomlot, Dubes Palestina untuk Inggris dalam wawancaranya di CNN News, adalah pengingat tentang perlunya berbicara tentang keadilan dan penghormatan terhadap kemanusiaan.
Penting juga untuk mempertimbangkan penderitaan yang dialami oleh rakyat Palestina di Jalur Gaza. Menggambarkan mereka sebagai hidup dalam "the biggest open air prison" adalah pengingat akan kondisi sulit yang dihadapi oleh rakyat di wilayah tersebut.
Pemahaman tentang penderitaan ini harus mendorong kita untuk mencari solusi yang lebih baik, mendukung hak asasi manusia (HAM), serta mendorong perdamaian yang berpihak kepada kemanusiaan.
Dalam menjalankan upaya mempromosikan perdamaian, menjadi kritis untuk memahami bahwa dialog ini tidak akan terjadi dengan mudah. Proses membangun kesepakatan akan sulit dan membutuhkan ketelatenan, kesabaran, dan komitmen yang besar.
Namun, langkah awal yang mengarah pada kesadaran dan pengakuan akan peran masyarakat akar rumput adalah penting untuk menciptakan perubahan yang lebih besar.
Kesimpulannya, mempromosikan perdamaian dalam konflik Palestina-Israel harus memasukkan konsensus suara dan aspirasi masyarakat secara menyeluruh, termasuk kalangan akar rumput di wilayah konflik.
Menggali pemikiran akar rumput dan membawa tuntutan perdamaian mereka ke permukaan adalah jalan baru yang membawa harapan untuk masa depan yang lebih harmonis.
Infiltrasi pemikiran perdamaian, menolak pandangan politik yang agresif, dan mengakui bahwa tidak ada benar atau salah mutlak dalam konflik politik adalah landasan yang kuat untuk membangun dialog yang lebih bermakna dan mempromosikan kemanusiaan.
Kita harus memprioritaskan nilai-nilai perdamaian, keadilan, dan keselamatan bersama demi menciptakan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat yang hidup di wilayah tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar