Oct 29th 2023, 11:39, by Moh Fajri, kumparanBISNIS
Kementerian Perdagangan (Kemendag) menggandeng Korean Testing Certification Institute (KTC) Korea Selatan (Korsel) untuk menggelar lokakarya (workshop) Sistem Manajemen Electric Vehicle Supply Equipment (EVSE) di Hotel Borobudur, Jakarta pada Rabu (25/10). Lokakarya bertujuan mempersiapkan regulasi dan infrastruktur Sistem Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
"Kementerian Perdagangan berkomitmen memastikan bahwa stasiun pengisian mengukur jumlah listrik yang dikonsumsi kendaraan secara akurat. Hal ini untuk memastikan transaksi yang adil dan transparan antara pengguna dan penyedia layanan," terang Direktur Metrologi, Sri Astuti.
Sri Astuti menjelaskan seluruh dunia berupaya memerangi perubahan iklim dan meningkatkan kualitas udara. Kondisi tersebut menyebabkan penggunaan kendaraan listrik semakin dipertimbangkan.
Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar dan ekonomi yang tetap bertumbuh menunjukkan minat untuk mempromosikan kendaraan listrik.
"Pemerintah telah menyatakan komitmennya untuk mengembangkan industri kendaraan listrik dan menetapkan target adopsi kendaraan listrik di dalam negeri. Namun, infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung penggunaan kendaraan listrik secara luas, termasuk jaringan stasiun pengisian daya, masih merupakan tantangan yang signifikan. Begitu pula halnya dengan infrastruktur metrologi legal," ungkap Sri.
Lokakarya tersebut digelar dalam kerangka kerja sama International Standards Cooperation Program (ISCP). Ketua Tim Perencanaan, Analisa, dan Kemitraan Direktorat Metrologi Denny Tresna Seswara menyampaikan, kerja sama ISCP antara Indonesia dan Korea Selatan tersebut telah dimulai dari 2021 dan akan berakhir di Desember tahun ini.
Perwakilan KTC yang menangani program ISCP Sang-Hyub Choi, memaparkan mengenai program kerja sama di bidang metrologi legal yang saat ini telah berlangsung antara Indonesia dan Korea Selatan. Korea Selatan telah memberikan pelatihan secara daring mengenai sistem manajemen Barang Dalam Keadaan Terbungkus (BDKT) pada 2021.
"Setelah pandemi COVID-19 berlalu, kerja sama dilanjutkan dengan program undangan untuk lima orang SDM metrologi legal dari Indonesia untuk mendapatkan pelatihan secara langsung dari pakar di Korea untuk topik Sistem Manajemen BDKT, serta mengadakan seminar bagi pemangku kepentingan Indonesia pada 2022. Tahun ini, sesuai permintaan Direktorat Metrologi, program undangan dan lokakarya mengangkat tema Sistem Manajemen EVSE," ujar Choi.
Perwakilan KTC lainnya Jun-Young Park memaparkan mengenai program kerja sama lanjutan yang telah diajukan kepada Korea International Cooperation Agency (KOICA). Kerja sama ini akan bersifat lebih detail dan komprehensif dalam mendukung pengembangan sistem manajemen EVSE di Indonesia melalui program undangan pelatihan serta bantuan infrastruktur pengujian EVSE di Direktorat Metrologi. Program yang sedang diusulkan tersebut senilai USD 7 juta.
Sebagai langkah selanjutnya, Direktorat Metrologi didampingi KTC akan mulai mempersiapkan survei pendahuluan yang akan dilakukan KOICA pada akhir 2023, untuk kerja sama yang akan diimplementasikan pada 2025-2027 mendatang. Namun, KTC tetap akan mempersiapkan program ISCP lanjutan di tahun depan untuk periode 2024-2026. Dengan demikian, kerja sama Indonesia-Korea masih tetap berlangsung selama KOICA menggelar studi kelayakan pada tahun depan.
Lokakarya dihadiri 51 peserta yang berasal dari Kementerian Perdagangan, kementerian/lembaga lain, akademisi, pelaku usaha kendaraan listrik, produsen dan importir SPKLU. Hadir sebagai narasumber I Wayan Ariada dari Direktorat Metrologi yang menjelaskan kondisi terkini dan rencana sistem manajemen EVSE di Indonesia dan Moon So dari KTC yang memaparkan proses tipe persetujuan, verifikasi, dan re-verifikasi EVSE di Korea Selatan. Pemaparan tersebut mendapatkan respons yang cukup baik dari seluruh peserta sehingga berlanjut pada forum diskusi yang cukup aktif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar