Oct 29th 2023, 08:23, by Sena Pratama, kumparanOTO
Laporan soal mobil listrik Lexus LF-ZC dari Japan Mobility Show (JMS) 2023 menjadi berita peopuler kumparanOTO, Sabtu (28/10).
Kemudian tanggapan Mitsubishi tentang mobil hybrid terjangkau, serta melihat prototipe mobil terbang Suzuki di JMS 2023.
Selengkapnya rangkuman berita populer kumparanOTO.
Mobil Listrik Lexus LF-ZC Versi Produksi Meluncur 2026, Ini Bocoran Fiturnya
Chief Branding Officer Toyota Group Simon Humphries mengatakan, Lexus LF-ZC menjadi perwujudan misi elektrifikasi mereka, yang bukan cuma ramah lingkungan tapi juga intelligent. Versi produksi dari mobil tersebut diharapkan bisa dipasarkan pada tahun 2026.
Desain menjadi hal utama dan fokus pabrikan ketika mengembangkan mobil tersebut. Menurut Simon, aspek yang terpenting dalam mendesain Lexus LF-ZC adalah bagaimana menyeimbangkan aspek aerodinamika degan desain yang menjadi ciri khas dari Lexus.
"Kalau Anda lihat, ini secara eksterior menyerupai Lexus IS namun interior ES. Ini karena kami mengoptimasi desain utama dari platform yang bisa menciptakan ruang kabih yang lapang," paparnya saat berbincang dengan sejumlah wartawan di Fuji Speedway Hotel, belum lama ini.
Mitsubishi Butuh Waktu Pasarkan Mobil Hybrid 'Ramah Kantong'
Sama seperti pabrikan mobil Jepang pada umumnya, Mitsubishi juga mengambil langkah beragam untuk mencapai netralitas karbon. Caranya, menghadirkan lebih banyak variasi model elektrifikasi meliputi hybrid (HEV) dan listrik murni (BEV).
Ini bisa dilihat dari pemaparan rencana bisnis Mitsubishi Challenges 2025. Lebih dari selusin model baru tersebut ditawarkan dengan pilihan sumber tenaga berbeda, mulai dari mesin konvensional (ICE), teknologi hybrid, hingga mobil listrik.
Pabrikan menyadari, untuk beberapa pasar seperti Indonesia, harga mobil hybrid masih terhitung mahal. Sebab, meski secara konstruksi dan rancang bangunnya serupa mobil ICE, hybrid memiliki komponen tambahan berupa motor listrik penggerak dan baterai.
Bukan Drone, Ini 'Mobil Terbang' Kolaborasi Suzuki dengan Skydrive
Mobil terbang ini berbasis listrik. Selayaknya mobil listrik, mobil terbang ini juga tidak akan bising.
Ini pun punya kelebihan dibandingkan dengan helikopter konvensional, yakni tak perlu ruangan yang luas untuk dapat mengudara alias terbang dan mendarat secara vertikal.
"Kalau helikopter terbang akan membentuk sedikit garis diagonal ke depan sehingga membutuhkan tempat pijakan atau helipad yang lebih luas. Sedangkan untuk eV-TOL ini tidak membutuhkan area pijakan atau helipad yang luas, bahkan seperti di atap apartemen. Ini sesuai dengan regional Asia Tenggara, khususnya Indonesia dan lebih spesifik Jakarta, yang memiliki lahan terbatas, sehingga dapat digunakan sebagai kendaraan mobilisasi sehari-hari," kata Tomohiro.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar