Aug 6th 2023, 11:05, by Angga Sukmawijaya, kumparanBISNIS
Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan Pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II 2022 pada Senin (7/8). Melihat pola konsumsi yang meningkat, neraca ekspor yang kian tumbuh saat ini membuat pemerintah dan sejumlah pakar ekonomi memprediksi ekonomi sepanjang 2023 tumbuh di kisaran 5 hingga 5,3 persen.
Menteri Keuangan Sri Mulyani memproyeksi, ekonomi Indonesia berada di angka 5 persen hingga 5,3 persen di kuartal II 2023. Sementara untuk semester I 2023 pertumbuhan ekonomi diproyeksi sebesar 5 persen hingga 5,2 persen.
"Ini masih di bawah asumsi sampai dengan semester I pertumbuhan ekonomi diperkirakan masih di 5,0-5,2 persen," kata Sri Mulyani dalam Rapat Kerja Badan Anggaran dengan Pemerintah dan Bank Indonesia di DPR RI, Senin (10/7).
Sementara Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2023 bisa menyentuh kisaran 5 persen hingga 5,1 Persen. Gubernur BI menilai pertumbuhan ekonomi di periode tersebut masih lebih baik.
"Perkiraan kita dari sekitar 5 persen, mungkin akan dia menuju sekitar 5,1 persen," kata Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo saat Rapat Dewan Gubernur BI, Selasa (25/7).
Perry menyebut naiknya angka pertumbuhan ekonomi di kuartal II tahun ini didorong oleh peningkatan mobilisasi selama libur panjang, pemberian gaji ke-13 untuk Aparatur Sipil Negara (ASN), hari raya keagamaan nasional, dan membaiknya ekspektasi pendapatan.
"Karena tidak saja kita ketahui sekarang mobilisasi makin bagus tapi juga kan kemarin ada hari libur, orang pada spending kemudian ada gaji ke-13 dari ASN," ujar Perry.
Selain konsumsi masyarakat dan gaji ke-13, Perry menyebut pertumbuhan ekonomi di kuartal II ditopang peningkatan investasi di dalam negeri. Ia menyebut investasi nonbangunan sejalan dengan kinerja ekspor positif yang bergerak positif dan berlanjutnya hilirisasi.
"Dengan kinerja ekspor yang positif dan berlanjutnya hilirisasi," ujar Perry.
Sementara berdasarkan lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi terutama ditopang Industri Pengolahan, Perdagangan Besar dan Eceran, serta Informasi dan Komunikasi.
Sementara secara spasial, pertumbuhan ekonomi terutama ditopang oleh pertumbuhan wilayah Kalimantan dan Jawa yang masih kuat sejalan dengan terjaganya permintaan domestik.
Adapun Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2023 menjadi 5 persen. Angka ini naik dari proyeksi yang dirilis Januari 2023, di mana ekonomi Indonesia diperkirakan hanya tumbuh 4,8 persen.
Assistant Director IMF Western Hemisphere Department IMF, Cheng Hoon Lim, mengungkapkan kebijakan yang dilakukan pemerintah Indonesia, khususnya KSSK sangatlah baik. Hal tersebut tercermin dari pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun lalu yang tembus di 5,3 persen.
"Pertumbuhan diproyeksikan akan tetap kuat, sedikit menurun menjadi 5 persen pada tahun 2023, karena harga komoditas kembali normal di tengah pengaturan kebijakan yang lebih ketat," kata Lim dalam keterangan resminya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar