Jul 14th 2023, 17:53, by Ochi Amanaturrosyidah, kumparanNEWS
Menhan Prabowo Subianto bertemu dengan Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir di Kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan, di Ring Road Selatan, Bantul, DIY, Jumat (14/7/2023). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertemu dengan Ketum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, di Kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Ring Road Selatan, Bantul, DIY, Jumat (14/7).
Dalam pertemuan yang juga dihadiri Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, itu ada sejumlah hal yang dibahas termasuk soal pengembangan rudal.
"Kenapa di Universitas Ahmad Dahlan? Itu karena di lantai 9 (gedung ini) nanti itu ada penelitian karya terbaik UAD, yakni rudal anti pesawat terbang yang cukup strategis sebenarnya. Yang proses uji cobanya sudah di Lumajang, dan kita kerja sama dengan Dahana, Pindad, dan Kemenhan," kata Haedar usai pertemuan.
Menhan Prabowo Subianto bertemu dengan Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir di Kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan, di Ring Road Selatan, Bantul, DIY, Jumat (14/7/2023). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Sementara itu, Prabowo meminta dukungan dari perguruan-perguruan tinggi milik Muhammadiyah di Indonesia untuk industri pertahanan. Termasuk dari UAD.
"Di Universitas Ahmad Dahlan ini terdapat fakultas teknik dengan beberapa prodi di mana ada MIPA ada juga fisika, kimia, matematika, ini sangat penting bagi industri pertahanan. Dijelaskan tadi ada pengembangan peluru kendali bersama Dahana bersama juga kami di Kementerian Pertahanan," beber Prabowo.
Dalam pertemuan dengan Haedar itu, Prabowo juga meminta dukungan para cendekiawan hingga ahli teknologi dari perguruan tinggi Muhammadiyah. Mereka, kata Prabowo, bisa menjadi konsultan hingga tenaga ahli.
"Kita minta bantuan mungkin membantu kita selama 2 bulan atau 3 bulan dan sebagainya kita lagi cari bentuk kerjasamanya," katanya.
Kemhan Butuh Ahli di Berbagai Bidang
Menhan Prabowo Subianto bertemu dengan Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir di Kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan, di Ring Road Selatan, Bantul, DIY, Jumat (14/7/2023). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Prabowo mengatakan Kemhan masih butuh menjalin kerja sama dengan sejumlah ahli. Misalnya saja di bidang fisika, matematika, kimia, hingga pangan dan air.
"Sekarang masalah air kita harus ada teknologi air bagaimana recycle air, bagaimana pengelolaan air, water management. Kita banyak hujan, di musim hujan bagaimana kita bisa memanfaatkan itu dan tidak malah menjadi bencana tidak menjadi mubazir," kata Prabowo.
"Tadi pangan. Efisiensi bagaimana perbenihan yang baik, bagaimana cari alternatif terhadap pupuk kimia, misal strategis," imbuhnya.
Dengan begitu, para petani tidak tergantung pada impor pupuk atau bagan baku pupuk.
"Ini (ketergantungan impor) bisa jadi kerawanan kita ke depan, kita sekarang harus cari teknologi yang bisa mengurangi ketergantungan kita kepada bahan-bahan pupuk dari luar negeri," tutup Prabowo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar