Menkomdigi Meutya Hafid saat acara Festival Hari Anak Sedunia di Hotel Lumire, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (20/11/2025). Foto: Nasywa Athifah/kumparan
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengingatkan para orang tua agar tidak membiarkan anak beraktivitas sendirian di media sosial.
Ia menilai, ruang digital saat ini penuh tantangan sehingga anak membutuhkan pendampingan, bukan dibiarkan menjelajah platform tanpa arahan dan kontrol.
"Sebagian besar orang tua masih membiarkan mereka berlari sendirian di ranah yang tidak aman ini. Ini mungkin yang menjadi kunci. Lari itu risikonya lebih tinggi daripada jalan," kata Meutya dalam acara Festival Hari Anak Sedunia di Hotel Lumire, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (20/11).
Ia mengibaratkan anak-anak sedang "berlari" di dunia yang bergerak sangat cepat. Sementara sebagian besar orang tua tidak menyadari bahaya yang mengintai di media digital. Padahal, eksposur terhadap media sosial yang tidak terkontrol dapat berdampak pada kondisi mental dan perilaku anak.
Berjalan sendirian saja itu ibarat kita mengabaikan. Ini anak-anak kita berlari di ranah yang tidak ramah kepada anak, dan orang tua atau sebagian besar orang tua masih membiarkan anak-anak kita berlari sendirian di ranah itu."--Menkomdigi Meutya Hafid.
"Rata-rata anak-anak yang terpapar hal-hal yang negatif itu kemudian menjadi cenderung mudah marah, emosional, terpapar konten-konten negatif, dan sebagainya. Anak-anak kita yang perlu dipahami dari itu adalah tengah berlari di dunia yang amat kencang dan penuh tantangan," lanjutnya.
Ilustrasi Sosial Media. Foto: Ahyan Stock Studios/Shutterstock
50% Anak Terpapar Konten Dewasa
Meutya menyebut, sejumlah data menunjukkan urgensi pendampingan digital terhadap anak. Berdasarkan data terbaru UNICEF, anak-anak Indonesia menggunakan internet rata-rata 5,4 jam per hari, dan 50 persen di antaranya mengaku pernah terpapar konten dewasa.
Sejumlah 45% anak Indonesia juga mengalami tindakan bullying melalui aplikasi digital.
"Sedikit saja mungkin dari sisi perilaku, bahwa anak-anak kita menurut UNICEF menggunakan internet 5,4 jam per hari. Kemudian 50 persen mengaku pernah terpapar konten dewasa," ungkap Meutya.
"Bullying kurang lebih 45 persen, ini juga data yang kita pegang saat ini, yang dilakukan melalui aplikasi digital khususnya chatting," pungkas dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar