Perpustakaan Jalanan di Taman Literasi Blok M, Jakarta Selatan, Minggu (20/7/2025). Foto: Abid Raihan/kumparan
Anam, pria 28 tahun pemilik perpustakaan jalanan di Taman Literasi, Blok M, Jakarta Selatan menceritakan tujuannya membuat perpustakaan di tempat itu. Perpustakaan itu sempat ditertibkan Satpol PP.
Perpustakaan ini cukup unik, Anam menyusun buku di atas tikar. Di sana ada banyak orang lalu lalang. Kebanyakan buku yang dipajang tentang cerita anak-anak. Bahkan, mereka juga menyiapkan buku gambar.
Anam bersama teman-temannya sengaja mengumpulkan buku itu untuk dibaca gratis oleh semua orang.
"Jadi kami beberapa teman-teman ngumpulin buku-buku, dijadikan satu, terus ya kita melapak bareng baca buku gratis. Bukan ngejual gitu ya. Bener-bener baca buku gratis, kita kegiatan kayak ngewarnain bareng juga, sejenisnya gitu lah," kata Anam.
Perpustakaan Jalanan di Taman Literasi Blok M, Jakarta Selatan, Minggu (20/7/2025). Foto: Abid Raihan/kumparan
Katanya, mereka saling kenal karena sama-sama aktif di kegiatan soal isu sosial. Dari aksi ke aksi, mereka semakin akrab.
"Dari situ kami makin akrab tuh. Terus sering ngumpul bareng. Sampai akhirnya tercetus lah kita ngebuka lapakan baca buku gratis di Taman Literasi ini," ucap Anam.
"Ya beberapa kawan-kawan juga aktif di Aksi Kamisan," tambahnya.
Resah dengan Tingkat Literasi Masyarakat
Perpustakaan jalanan ini juga sebagai bentuk kekhawatiran mereka minat baca masyarakat. Menurutnya, perpustakaan harus bisa dijangkau semua orang.
"Kenapa buku? Kenapa baca? Mungkin pertama kita ngeliat dari indeks literasi Indonesia ini kan peringkat kedua paling bawah ya. Ya kan ya? Kalau nggak salah ya. Rendah lah ya. Jadi ya kita berhubung teman-teman punya akses buku, lumayan banyak gitu ya kita kumpulin, ya udah kita coba mendekatkan buku terhadap masyarakat gitu bang," jelas Anam.
"Ya kalau dibilang tujuan utama itu (meningkatkan literasi) sih agak berat ya. Lebih ke mendekatkan aja lah, mendekatkan buku terhadap masyarakat lah," sambungnya.
Anam dan rekannya juga ingin masyarakat lebih dekat denagn buku daripada gadget. Mereka khawatir terhadap anak-anak yang kecanduan ponsel.
Perpustakaan Jalanan di Taman Literasi Blok M, Jakarta Selatan, Minggu (20/7/2025). Foto: Abid Raihan/kumparan
Selain mimpi itu, ia ingin mewujudkan bahwa perpustaakaan tidak tempat membaca tapi juga untuk berdiskusi.
"Jadi mendekatkan literasi ke masyarakat itu nggak hanya melalui buku, baca, diam, tapi bisa dengan bermain, bisa dengan berdiskusi," tandasnya.
Perpustakaan Jalanan itu tampak banyak dikunjungi warga. Perpustakaan ini digelar secara rutin setiap hari Rabu dan Minggu pukul 20.00 WIB. Mereka tak sulit ditemukan. Posisinya tepat di trotoar pinggir Jalan Panglima Polim, tepatnya seberang gedung Kejaksaan Agung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar