Jalan Pepaya, Kota Pekanbaru, Senin (9/6/2025). Lokasi ini tidak jauh dari kantor Gubernur Riau. Dok: kumparan
Kota Pekanbaru masih dikepung tumpukan sampah, Senin (9/6), meskipun Wali Kota Agung Nugroho telah menginstruksikan seluruh aparatur sipil negara (ASN) Pekanbaru untuk turun langsung mengangkut sampah secara gotong-royong.
Pada Minggu (8/6), Agung yang merupakan Ketua DPD Partai Demokrat Riau itu pun mengerahkan sejumlah anggota DPRD Pekanbaru dari partainya untuk turut menangani masalah sampah ini.
Masalah sampah di Pekanbaru dimulai ketika para pekerja perusahaan pengangkut sampah mogok kerja lantaran belum diberi upah. Ini adalah perusahaan "pihak ketiga" yang ditunjuk Pemko Pekanbaru.
Jalan Cempaka, Kota Pekanbaru, Senin (9/6/2025). Lokasi ini tidak jauh dari kantor Gubernur Riau. Dok: kumparan
Pantauan kumparan, Senin (9/6), sampah masih terlihat di kawasan utama kota seperti Jalan Tuanku Tambusai, Jalan Pepaya, Jalan KH Ahmad Dahlan, hingga ke daerah pinggiran seperti Jalan Pesantren, Jalan Naga Sakti, dan Jalan Umban Sari.
Ulat Keluar
Jalan Rajawali, Kota Pekanbaru, Senin (9/6/2025). Lokasi ini tidak jauh dari kantor Gubernur Riau. Dok: kumparan
Satria, warga Jalan Pepaya, terganggu dengan kondisi ini. Ia menyebut tumpukan sampah di lingkungannya sudah tidak diangkut selama empat hari terakhir.
"Ulat sudah mulai keluar, bau busuk sampah menyiksa," keluh Satria saat ditemui di lokasi.
"Belum lagi kalau hujan, air sampahnya bisa masuk ke saluran dan bikin tersumbat dan juga bikin jalan jadi macet," tambahnya.
Sejumlah warga yang melintas di sekitar tumpukan sampah terlihat menutup hidung dengan tangan. Beberapa pengendara sepeda motor bahkan mempercepat laju kendaraannya untuk menghindari aroma tak sedap yang menyelimuti area tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar