Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Perlindungan Pekerja Migran di Kemenko Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Leontinus Alpha Edison di Jakarta Selatan, Rabu (28/5). Foto: Abid Raihan/kumparan
Job fair yang diadakan di Bekasi, Jawa Barat, diserbu para pelamar kerja hingga berdesak-desakan dan ada yang pingsan. Melihat kejadian itu, Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Perlindungan Pekerja Migran di Kemenko Bidang Pemberdayaan Masyarakat (PM), Leontinus Alpha Edison, menilainya sebagai pertanda baik.
Ia menyebut bahwa ramainya sebuah job fair menjadi penanda kualitas dari kesempatan kerja yang ditawarkan.
Nah, antusiasme pekerja menurut saya ini hal yang baik. Jadi, justru kalau sepi, kalau nggak ada yang datang, itu justru malah, aduh berarti ini apakah ngga tepat sasaran, apakah kesempatan itu tidak berkualitas," ujarnya saat ditemui di Jakarta Selatan pada Rabu (28/5).
"Berarti ini kan, berarti kualitasnya ada, antusiasmenya ada," sambungnya.
Rusuh job fair di Cikarang. Foto: Instagram/@arifinilhammm04
Ia menilai, hadirnya job fair merupakan sebuah bentuk kepedulian pemerintah, dalam hal ini Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) dalam mengurangi angka pengangguran.
"Kemenaker akhirnya juga perhatian. Mereka juga mengumpulkan, itu kan banyak ya, yang memberikan pekerjaan di career expo itu kan banyak banget. Nggak cuma 100, itu lebih, itu banyak sekali," ucapnya.
"Jadi pemerintah sudah sangat-sangat, effort-nya itu benar-benar maksimal," sambung dia.
Sebelumnya ramai di media sosial job fair di Bekasi diserbu oleh puluhan ribu pelamar. Beberapa video memperlihatkan para pelamar berdesakan di area job fair.
Berdasarkan video yang didapat kumparan dari akun instagram @arifinilhammm04, terlihat banyak melamar yang berdesakan memasuki sebuah ruangan. Selain itu ada juga video yang memperlihatkan pelamar berdesakan di area terbuka job fair.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar