Search This Blog

Kemenkeu: Surat Utang Negara jadi Pilihan Investor di Tengah Gejolak Global

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Kemenkeu: Surat Utang Negara jadi Pilihan Investor di Tengah Gejolak Global
May 19th 2025, 14:43 by kumparanBISNIS

Petugas menghitung uang dolar AS di Cash Pooling Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (23/6/2022). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
Petugas menghitung uang dolar AS di Cash Pooling Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (23/6/2022). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat terjadi peningkatan minat investor terhadap Surat Berharga Negara (SBN) Indonesia, terutama dengan tenor jangka panjang.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF), Febrio Kacaribu, mengungkapkan tren penurunan yield SBN 10 tahun mencerminkan persepsi positif investor terhadap kondisi fiskal Indonesia. Bahkan, dibandingkan awal tahun, yield SBN saat ini sudah lebih rendah.

"Investor semakin percaya terhadap fiskal dan juga perekonomian Indonesia secara keseluruhan, di mana minat investor untuk surat berharga negara itu semakin tinggi. Ini tercermin dengan yield kita yang semakin turun bahkan dibandingkan dengan awal tahun," ujar Febrio dalam rapat bersama Komisi XI DPR, Senin (19/5).

Menurut dia, penurunan yield menunjukkan risiko yang dipersepsikan investor terhadap instrumen utang pemerintah berkurang. Dalam konteks global yang sedang diliputi volatilitas, hal ini menjadi penanda penting bahwa Indonesia masih dianggap sebagai tempat investasi yang relatif aman, khususnya di kawasan ASEAN dan G20.

Tak hanya di pasar obligasi, arus modal asing juga mulai kembali ke pasar saham domestik. Capital inflow yang meningkat memperkuat keyakinan bahwa stabilitas ekonomi nasional masih terjaga, meski sektor riil menghadapi tekanan dari sisi ekspor dan manufaktur.

Bank Indonesia (BI) mencatat pada minggu kedua Mei 2025, aliran modal asing masuk atau capital inflow ke Indonesia senilai Rp 4,14 triliun.

Petugas menghitung uang dolar AS di Cash Pooling Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (23/6/2022). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
Petugas menghitung uang dolar AS di Cash Pooling Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (23/6/2022). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO

"Dalam dua hingga tiga minggu terakhir, kita melihat perbaikan yang cukup signifikan untuk perekonomian Indonesia. Terutama terkait dengan kondisi dari fiskal kita semakin baik," ungkapnya.

Meski begitu, tantangan tetap membayangi, khususnya dari sisi nilai tukar rupiah yang masih sensitif terhadap gejolak global. Kementerian Keuangan terus berkoordinasi erat dengan Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas kurs sebagai bagian integral dari kebijakan makroekonomi.

"Pekerjaan yang masih terus harus kita lakukan adalah terkait dengan kurs dan ini tentunya kerja sama yang erat dengan Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas kurs kita ke depan karena ini juga nanti jelas hubungannya sangat erat dengan kinerja dari ekspor dan impor kita," jelasnya.

Media files:
01g67zp3f4rw28vhpvscbxpht9.jpg image/jpeg,
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar