Aug 6th 2024, 10:10, by Abdul Latif, kumparanBISNIS
Petugas kebersihan melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Foto: Puspa Perwitasari/ANTARA FOTO
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali rebound dalam mengawali perdagangan Selasa (6/8), usai bertahan lama di zona merah pada perdagangan kemarin.
IHSG naik 50,992 poin (0,72 persen) ke 7.110,64. Sebanyak 261 saham naik, 210 saham merah, dan 161 saham stagnan. Nilai transaksi perdagangan IHSG mencapai Rp 2.994 triliun.
Analis NH Korindo Sekuritas, Richard Jonathan Halim mengatakan, kenaikan IHSG hari ini dikategorikan sebagai technical rebound, yang didorong penguatan indeks regional secara umum.
"Ini merupakan respons terhadap penurunan yang signifikan sebelumnya, hampir 4 persen penurunan kemarin didasari banyak hal mulai terutama sentimen makro ekonomi global dan geopolitik," ujar Richard saat dihubungi kumparan, Selasa (6/8).
Richard mengatakan, investor disarankan untuk tetap waspada dan melakukan pendekatan wait and see mengingat volatilitas pasar yang masih tinggi.
Meski demikian, Indonesia sebagai pasar berkembang berpotensi mendapatkan imbas positif dari penurunan suku bunga di Amerika Serikat, terutama dengan spread yield (obligasi) yang menguntungkan, di mana Indonesia masih menawarkan yield yang cukup menarik.
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Senin (6/9). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
"Dalam hal instrumen investasi, kami melihat saham masih menunjukkan potensi bullish terutama menjelang akhir semester kedua tahun ini walau adanya volatilitas sekarang yang bisa kita manfaatkan untuk mengoleksi saham di harga diskon," kata Richard.
Senada, Pengamat Pasar Modal William Hartarto menilai rebound IHSG saat ini terlalu cepat, didorong pasar mencoba merespons positif dari penguatan Dow Futures pagi ini.
"Dan juga karena faktor teknikal di mana IHSG berhasil bertahan di atas 7.000 pada perdagangan kemarin, namun rebound ini kemungkinan tidak bertahan lama," tutur William.
William menyarankan investor bisa mempertahankan investasi di saham, karena momentum ini menjadi kesempatan mendapatkan saham yang diskon.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar