Sebuah video saat seorang ibu menegur anak laki-lakinya yang menangis, viral di media sosial. Sebab respons ibu tidak menenangkan anak, namun menganggap sang anak cengeng dan memintanya berhenti menangis.
Moms, menanggapi hal tersebut, Psikolog Anak dan Keluarga, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, menyebut sebaiknya orang tua tidak langsung mematikan emosi si kecil tanpa ada solusi bagaimana di kemudian hari menghadapi ejekan temannya.
Sebab, ketika anak merasa didengar dan dipahami, dia cenderung akan lebih cepat tenang. Kemudian setelah tenang, barulah anak diajak diskusi mengenai apa saja yang bisa anak lakukan untuk menghadapi ejekan temannya.
''Memang butuh waktu dan energi lebih dari ibu, tapi nanti di kemudian hari anak jadi lebih tangguh,'' ujar Vera kepada kumparanMOM.
Psikolog Anak dan Remaja, Agstried Elisabeth, menambahkan, anak yang sudah bisa berteman juga akan bisa memilih teman. Jadi, bila anak tidak nyaman dengan seseorang, ingatkan bahwa ia bisa memilih untuk tidak bermain dengan anak yang mengganggunya. Namun, jika anak tetap mau berteman dengan anak tersebut, ingatkan konsekuensinya.
''Selain itu orang tua juga bisa berikan kesempatan pada anak untuk bergaul di lingkup sosial yang lain. Jadi jika ia tidak nyaman di circle yang satu, ia bisa punya teman di circle yang lain,'' kata Agstried Elisabeth.
Jadi, Moms, sebaiknya ingatkan juga anak untuk tidak mengejek temannya duluan, ya. Yaitu dengan cara selalu mengingatkan anak untuk menempatkan diri di posisi orang lain. Igatkan juga konsekuensi natural, jika ia bersikap tidak menyenangkan, maka konsekuensinya tidak ada yang mau berteman dengan dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar