4 ton beras cadangan yang disalurkan Bulog ke pasar tradisional di Yogyakarta. Foto: Tugu Jogoja
Di awal tahun 2023, sejumlah kelonjakan harga pangan terjadi di berbagai wilayah Indonesia termasuk di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Salah satu yang mengalami kenaikan harga secara signifikan itu adalah harga beras lokal. Sejumlah merek yang beredar di pasar kini mencapai Rp 13 ribu hingga Rp 15 ribu per kilonya.
Hal ini tentu menyedot perhatian pemerintah yang kini tengah berupaya untuk menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan terutama produk beras dengan menggandeng Perum Bulog.
Kepala Kanwil DIY Perum Bulog, Muhammad Attar Rizal mengatakan kenaikan harga memang rutin terjadi ketika datangnya perayaan dan hari hari besar. Untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya meluncurkan beras premium yang siap diedarkan kepada para pedagang di Yogyakarta.
"Saat ini kita merilis beras cadangan pemerintah. Beras cadangan pemerintah itu untuk (didrop) ke pasar pasar tradisional sampai ke kabupaten kabupaten (di DIY)," kata Kepala Kanwil DIY Perum Bulog, Muhammad Attar Rizal, dalam keterangan, Sabtu (7/1/2023).
Sebanyak 4 ton akan diluncurkan secara perdana di pasar Beringharjo. Selanjutnya akan menyusul di berbagai daerah lainnya.
Attar menyebut beras yang dipersiapkan untuk menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan itu dalam bentuk kemasan 5 kg dan dibanderol harga Rp 8500 hingga Rp 9450 HET di pasar.
"HET nya kita beras medium (di harga) 9450. Dan kita menjual ke pasar dengan kemasan 5 kg harga 8500 diterima di pasar," ungkap Attar.
Attar menjelaskan program ini akan berjalan hingga Desember 2023. Pada musim panen raya yang diperkirakan bulan Maret 2023, Perum Bulog akan membeli beras dari petani dengan harga terbaik, bukan harga terendah ataupun tertinggi.
Menurutnya, pembelian beras harga terbaik oleh Bulog merupakan win-win solution bagi masyarakat penerima subsidi dan petani.
"Nanti pada saat panen raya, kita optimalkan penyerapan beras petani lokal di DIY," ungkapnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY, Syam Arjayanti mengatakan program beras cadangan pemerintah ini bisa menekan angka inflasi pangan di DIY.
Oleh karena itu, Syam meminta para pedagang tak menjual beras bulog di atas harga yang telah dihimbau oleh Pemerintah.
"Jadi itu harga maksimal yang pedagang boleh jual sesuai HET. Harapan kami kolaborasi tetap berlanjut dan inflasi beras bisa kita kendalikan harganya," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY, Syam Arjayanti.
Beras dari Pemerintah itu siap diedarkan di seluruh DIY. Terrkait pengawasan di lapangan, Syam mengaku akan memberikan teguran bagi para pedagang yang melanggar atau menjual beras di atas ketetapan HET.
"Kita sistemnya pembinaan kepada mereka, kalau mereka menjual di atas HET yang ditentukan nanti akan kita tegur," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar