Dec 10th 2024, 17:28, by Fadjar Hadi, kumparanNEWS
Menteri Dalam Nageri (Mendagri) Tito Karnavian bersama Wamendagri, Bima Arya rapat bersama Komite I DPD di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (10/12/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya diminta tanggapan terkait Pilkada Serentak 2024 yang menuai sorotan. Bukan karena pelanggaran, tetapi karena partisipasi pemilih rendah dan angka golput cukup tinggi.
Misalnya, dalam Pilgub Jakarta 2024, angka golput mencapai 42 persen. Sementara partisipasi pemilih 4.724.393 dari total daftar pemilih tetap (DPT) 8.214.007.
Bima menuturkan, tingginya angka golput dan rendahnya partisipasi pemilih di Jakarta dipengaruhi banyak faktor.
"Macam-macam ya karena faktor administratif, karena faktor ideologis, karena faktor teknis ya, penyelenggaraan yang terlalu berdekatan antara pileg, Pilpres dengan Pilkada ini mungkin juga ada faktor ada faktor kejenuhan di situ," kata Bima kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (10/12).
Petugas memasukan logistik Pilkada 2024 ke dalam kapal untuk didistribusikan ke pulau-pulau di Kepulauan Seribu, Jakarta, Senin (25/11/2024). Foto: Aditya Nugroho/ANTARA FOTO
Selain itu, faktor alam dan juga lokasi TPS yang lumayan jauh juga menjadi salah satu faktor.
Meski begitu, eks Wali Kota Bogor itu mengatakan hasil Pilkada itu tetap sah. Ia menilai, kerja pemimpin daerah tak bisa dinilai dengan rendahnya partisipasi pemilih.
"Tetap saja, itu valid, legitimasi berikutnya adalah legitimasi dalam hal kinerja pemerintahan, banyak juga yang terpilih dengan suara tipis," tuturnya.
Peserta melihat layar monitor yang menampilkan hasil persentase penghitungan suara saat rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara dan penetapan hasil PIlgub 2024 di Jakarta, Minggu (8/12/2024). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
Angka partisipasi pemilih pada Pilgub DKI Jakarta 2024 hanya mencapai 4.357.512. Padahal, jumlah DPT mencapai 8.214.007. Artinya, partisipasi pemilih di Ibu Kota ada di angka 53,05 persen atau yang golput mencapai 46,95 persen.
Berdasarkan catatan kumparan, angka golput pada Pilgub Jakarta 2024 merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah. Pilgub Jakarta sendiri dipilih secara langsung oleh rakyat sejak 2007 silam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar