Didarul Islam, polisi NYPD yang tewas dalam baku tembak dengan pelaku penembakan di Manhattan, New York, Senin (28/7/2025). Foto: X/@NYPDNews
Seorang anggota kepolisian menjadi korban jiwa penembakan massal di Manhattan, New York (NY), pada Senin (29/7). Pria bernama Didarul Islam itu dipuji atas aksi heroik menyelamatkan nyawa warga.
Peristiwa berdarah di Manhattan itu tepatnya terjadi di sebuah kompleks perkantoran, yang menjadi pusat NFL, auditor KPMG hingga perusahaan besar Blackstone.
Pelaku penembakan massal adalah Shane Tamura, pria berusia 27 tahun berasal dari Las Vegas.
Wali Kota New York Eric Adams memberikan penghormatan khusus kepada Didarul Islam. Dia mengatakan Didarul Islam menyelamatkan orang lain meski terpaksa membuat nyawanya sendiri berada dalam bahaya.
Wali Kota New York City Eric Adams bicara soal penembakan di Manhattan yang menewaskan polisi Didarul Islam, Senin (28/7/2025). Foto: Instagram/@nycmayor
"Kami kehilangan empat jiwa dari aksi kekerasan tak masuk akal," ucap Adams pada konferensi pers Senin malam, seperti dikutip dari Reuters.
Adams kemudian bercerita bahwa Islam sudah bekerja sebagai polisi selama tiga setengah tahun. Oleh karenanya, Islam dipandang sebagai veteran di dinas tersebut.
"Dia menyelamatkan nyawa, dia melindungi warga New York. Dia mencintai kota ini, dan semua orang yang kami ajak bicara menyatakan dia adalah orang yang beriman dan percaya kepada Tuhan," kata Adams.
Polisi berjaga di dekat lokasi penembakan di wilayah Manhattan, New York City, Amerika Serikat, Senin (28/7/2025). Foto: Eduardo Munoz/REUTERS
Ia lalu menyebut sudah menemui keluarga Islam untuk menyampaikan penghormatan tinggi atas jasa-jasanya selama bertugas sebagai anggota kepolisian.
"Saya beri tahu mereka bahwa beliau adalah pahlawan, dan kami kagum karena dia mempertaruhkan nyawa," papar Adams.
Komisioner Kepolisian New York, Jessica Tisch berpidato didampingi Wali Kota New York Eric Adams (kiri), 4 Juli 2025. Foto: Instagram/@nypdpc
Komisioner Kepolisian New York, Jessica Tisch, menyampaikan apresiasi serupa. Apalagi setelah mengetahui bahwa Islam meninggalkan istrinya yang sedang mengandung dan tiga anak.
"Dia menempatkan dirinya dalam bahaya. Dia melakukan pengorbanan terbesar, ditembak dengan darah dingin," ucapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar