Search This Blog

Koster Mau Bali Belajar Teknologi Pertanian dari Israel

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Koster Mau Bali Belajar Teknologi Pertanian dari Israel
Apr 15th 2025, 15:06, by M. Rizki, kumparanNEWS

Gubernur Bali Wayan Koster saat Musrenbang di Kantor Gubernur Bali, Selasa (15/4/2025). Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Gubernur Bali Wayan Koster saat Musrenbang di Kantor Gubernur Bali, Selasa (15/4/2025). Foto: Denita BR Matondang/kumparan

Gubernur Bali Wayan Koster ingin pejabat Dinas Pertanian belajar dari Israel memanfaatkan teknologi meningkatkan produktivitas lahan pertanian di Pulau Dewata.

Salah satu di antaranya adalah inovasi teknologi dalam memanfaatkan lahan kering menjadi lahan pertanian.

"Itu sekarang banyak metodenya yang sangat berhasil, tidak lagi pertanian konvensional, tapi pertanian berbasis teknologi. Kalau perlu belajar ke Israel yang luar biasa," kata Koster saat Musrenbang di Kantor Gubernur Bali, Selasa (15/4).

Walau Pemprov Bali masih mampu memenuhi kebutuhan pangan 4,4 juta penduduk, Koster menyoroti tren pertumbuhan produksi pertanian Bali menurun dalam lima tahun belakangan. Bali surplus beras 100 ton tahun 2018 menjadi 53 ribu ton pada akhir 2024.

Gubernur Bali Wayan Koster di Gedung DPRD Bali, Kamis (20/7/2023). Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Gubernur Bali Wayan Koster di Gedung DPRD Bali, Kamis (20/7/2023). Foto: Denita BR Matondang/kumparan

Koster semakin was-was lantaran Bali saat ini dikepung masalah alih fungsi lahan. Sebagai catatan, Bali berencana menyusun aturan tentang alih fungsi lahan ini.

"Kalau ini tidak ditangani dengan baik. Hati-hati kita bisa kesulitan pangan di Bali karena luasan sawahnya menurun terus. Ribuan hektare per tahun lahan produktif itu berkurang karena eksploitasi lahan terlalu tinggi dalam pembangunan fasilitas pariwisata maupun fasilitas lainnya," katanya.

Bali berpotensi ketergantungan pangan impor apabila tak mampu meningkatkan produktivitas lahan pertanian. Menurutnya, hal ini berbahaya karena Indonesia masih dibayang-bayangi mafia impor.

"Karena saya lama di badan anggaran DPR, tahu perilakunya itu. Jadi sulit sekali. Kalau mafia impor di Indonesia belum bisa diatasi, maka selamanya kita akan menghadapi masalah pangan," katanya.

Media files:
01jrw6kpk5ksrcfz8k4vw2cygz.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar