Mar 31st 2025, 12:10, by Masruroh, BASRA (Berita Anak Surabaya)
Ketupat sayur atau lontong sayur lebaran. Foto: Masruroh/Basra
Satu menu yang tak pernah absen dalam momen lebaran adalah lontong sayur. Bagi banyak keluarga, terutama di Jawa dan Sumatra, lontong sayur atau lebih dikenal dengan sebutan ketupat sayur adalah hidangan yang menyatukan semua anggota keluarga di momen Lebaran.
Lontong sayur ini sekilas mirip Lontong Cap Gomeh yang biasa disajikan saat perayaan Cap Go Meh. Meskipun sama-sama menggunakan lontong sebagai bahan dasar, kedua hidangan ini memiliki perbedaan signifikan dalam hal isi, penyajian, dan makna budaya.
"Perbedaan tersebut tidak hanya terletak pada jenis dan jumlah lauk pauknya, tetapi juga pada makna budaya yang terkandung di dalamnya," ujar Riki Leo Nugroho, Chef de Cuisine Four Points by Sheraton Surabaya Tunjungan Plaza, kepada Basra.
Lontong Cap Go Meh.
Riki melanjutkan, Lontong Cap Go Meh misalnya, memiliki makna budaya yang kuat dan identik dengan perayaan Cap Go Meh, sementara lontong sayur merupakan hidangan yang lebih sederhana.
"Perbedaan paling mencolok antara lontong Cap Go Meh dan lontong sayur biasa terletak pada ragam dan jumlah lauk pauknya. Lontong Cap Go Meh terkenal dengan kekayaan lauknya. Biasanya, kita akan menemukan opor ayam, sayur lodeh, sayur rebung (tunas bambu muda), telur, bubuk koya, sambal goreng hati, dan kerupuk. Beberapa variasi bahkan menambahkan abon sapi atau acar," jelasnya.
Sementara itu, lontong sayur biasa umumnya lebih sederhana. Lauknya biasanya hanya terdiri dari sayur lodeh (tanpa rebung), telur, atau sate. Kuah santan dan sayur labu siam juga sering menjadi bagian dari hidangan ini. Perbedaan ini mencerminkan perbedaan dalam konteks penyajiannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar