Dec 11th 2024, 14:12, by Wisnu Prasetiyo, kumparanNEWS
Irjen Pol Eddy Hartono melambaikan tangan sebelum dilantik menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (11/9/2024). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
BNPT memantau penyebaran paham-paham radikalisme jelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Terutama di ruang siber
"Kalau kami tetap dua hal yang kami lakukan adalah, pertama untuk monitoring penyebaran paham-paham radikalisme di ruang siber," ujar Kepala BNPT Eddy Hartono kepada wartawan usai mengikuti kegiatan dialog kebangsaan di Rumah Dinas Bupati Karanganyar, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu (11/12).
Selanjutnya, apabila ditemukan konten-konten yang dinilai berbau paham radikalisme, BNPT akan berkoordinasi dengan Kemkomdigi guna melakukan takedown.
Beberapa kategori konten memuat radikalisme disebutkannya antara lain yang memuat kata kunci 'haram demokrasi' dan 'anti-NKRI'.
Ilustrasi serangan siber. Foto: Shutterstock
"Terus kita akan melakukan, kalau memang ditemukan ada konten ataupun narasi-narasi yang, contohnya seperti haram demokrasi, anti-NKRI, segala macam, itu kami akan lakukan pemutusan akses. Dan kami koordinasi dengan Kementerian Komdigi, untuk melakukan, kalau bahasa kerennya takedown, sehingga supaya penyebarannya bisa direduksi," terangnya.
Eddy pun menyebut lembaganya juga terlibat dalam upaya-upaya kerja sama dengan lembaga intelijen serta aparat penegak hukum guna menciptakan perayaan Nataru yang aman.
"Kemudian kami juga melakukan kelompok-kelompok kerja anti terorisme bersama-sama dengan aparat intelijen yang lainnya sehingga, insyaAllah ini semua kondisinya, pelaksanaan Natal dan Tahun Baru dalam keadaan aman dan damai," tambahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar