Sep 25th 2024, 07:30, by Nicha Muslimawati, kumparanBISNIS
Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (GAPMMI) berharap gelar doktor kehormatan (honorary doctorate degree) yang diterima Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita bisa meningkatkan industri manufaktur dalam negeri, utamanya makanan dan minuman (mamin).
Agus mendapat gelar doktor kehormatan dari Hiroshima University pada Selasa (24/2). Penghargaan ini diberikan sebagai pengakuan terhadap kontribusi Menperin terhadap sektor industri, dukungan kepada dunia universitas, serta peran strategis Indonesia sebagai mitra Hiroshima University dalam mewujudkan inisiatif global.
"Kami berharap penghargaan ini semakin memotivasi beliau dan seluruh jajaran Kementerian Perindustrian serta Pemerintah Indonesia untuk terus menggiatkan kolaborasinya dengan dunia industri dan universitas dalam berinovasi dan berkontribusi memajukan industri nasional," ujar Ketua Umum GAPMMI Adhi S. Lukman dalam keterangannya, Rabu (25/9).
Dia berharap, iklim usaha di Indonesia juga semakin kondusif serta meningkatkan daya saing industri manufaktur nasional. "Sehingga mampu menjadi tuan rumah di negeri sendiri serta menembus pasar global", jelasnya.
Sekjen GAPMMI Stefanus Indrayana turut bangga dengan gelar kehormatan Menperin tersebut. Ia pun berharap, gelar tersebut dapat berkontribusi dalam perkembangan industri manufaktur di Indonesia.
"Menperin yang selalu memberikan dukungannya terhadap perkembangan Industri manufaktur terutama dalam kebijakan strategis dalam industri makanan dan minuman. Harapan kami, industri mamin dapat terus tumbuh dan memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata Stefanus.
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita adalah orang Indonesia ketiga yang menerima gelar doktor kehormatan dari Hiroshima University. Kedua tokoh penerima gelar yang lain adalah Hasan Rahaya, yakni mantan anggota MPR RI dan DPA RI, merupakan mahasiswa di Jepang pada masa bom Hiroshima) serta Jusuf Kalla yang merupakan Wakil Presiden RI periode 2004-2009 dan 2014-2019. Tokoh lain yang juga menerima gelar tersebut adalah Helmut Schmidt, Kanselir Jerman periode 1974-1982.
Industri makanan dan minuman berperan penting menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian Perindustrian mencatat pada kuartal II 2024 pertumbuhan industri makanan dan minuman mencapai 5,53 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu sebesar 4.62 persen.
Pada periode ini pula, subsektor ini mencatatkan kontribusi sebesar 40,33 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) industri pengolahan nonmigas, sehingga menjadikannya sebagai subsektor dengan kontribusi PDB terbesar. BPS juga melaporkan bahwa nilai ekspor Indonesia untuk produk processed dan semi processed food periode Januari-Juli 2024, sebesar USD 6,747,237 juta, sedangkan nilai impor sebesar USD 6,901,759 juta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar