Hidup bercanda, kita tertawa saja. Kadang hidup memang suka bercanda, banyak dari kita pasti mengalami hidup yang sebercanda dan mungkin yang ingin kita katakan bahwa, hidup bercanda dengan akal perjalanan yang kurang sehat. Biasanya, hidup memang hobinya sebercanda itu. Kadang sudah melakukan yang terbaik, tetapi ternyata tidak bisa menghasilkan yang terbaik.
Seharian kita selalu bilang kepada diri kita sendiri bahwa, "nggak apa-apa, hidup memang sebercanda itu. Udah biasa, nanti coba cara baru lagi. Semoga hasilnya nggak bercanda kayak biasanya."
Setiap hari kita terus mencoba dan mencoba apa yang terus kita yakinkan sampai rasa-rasanya kita mampu melewati semua cobaan yang bergilir. Setiap hari kita meyakinkan diri bahwa tidak semua hal harus gagal, tidak semua gagal juga selalu dikatakan gagal, dan pasti ada jalannya. Mimpi tiap mimpi yang kita ukir justru bukan sembarangan mimpi yang terukir begitu saja. Mengukir mimpi itu bukan bercanda, tetapi mimpi itu lebih dari bintang yang ada di langit.
Hari ini maupun kemarin, kita masih terus menjalani dan menghadapi segala tantangan dan rintangan, tanpa sadar ternyata sudah sejauh itu kita berjalan. Anehnya, ternyata kita bisa dan ternyata sudah sejauh ini kita berjalan. Kalau diingat-ingat lagi, rintangan dan cobaan yang pernah menghampiri justru terasa lebih ringan di hari ini. Mengapa? Karena kita masih percaya bahwa kita mampu melaluinya atas usaha dan doa.
Betapa bangganya kita terhadap diri kita sendiri. Biasanya nanti kita akan bertanya-tanya seperti, "Ternyata aku bisa ya sampai di sini, kok aneh ya, perasaan kemarin kayaknya aku gak bisa apa-apa." Bisa! Kita bisa! Siapa yang bilang kita tidak bisa? Kan kita cuma butuh lebih banyak waktu untuk berproses.
Maka dari itu, jika hidup sedang bercanda, yah tertawakan saja. tertawa bukan berarti meledek usaha sendiri, tetapi artinya kita itu ikhlas.
Jadikan masalah sebagai musik yang berlalu ketika sudah saatnya mampir di menit terakhirnya. Di perjalanan selanjutnya, kita putar musik yang lain, lalu satu demi satu musik yang terlewat adalah hiburan yang berlalu begitu saja. Barangkali kita bisa sama-sama memaknai bahwa di dalam diri ini bukan saja soal mencapai target dan keberhasilan, tetapi hidup adalah sebuah proses yang tidak akan pernah ada ujungnya yang terus melantun sebercanda yang biasanya.
Namanya juga kehidupan, ada saja perjalanan yang membawa kita untuk terus maju dan berproses membawa kita pada perubahan. Perubahan itu sendiri juga membawa kita pada kesempatan untuk tidak lupa memaafkan diri sendiri, kita juga berkesempatan untuk tertawa.
Mari berjuang bersama-sama, di mana pun kita semua berada. Mari tertawakan saja yang sudah-sudah, mari menghargai keringat yang sudah bercucuran menemani kita terus maju hingga detik ini, mari sama-sama berjuang walau tangis selalu disembunyikan. Padahal ingin rasanya orang lain tahu betapa lelahnya kita berusaha, namun mari kita tetap tabah.
Jika lagi-lagi hidup sebercanda itu, maka tertawakan saja karena kita masih diberi kesempatan untuk tertawa dan bangkit kembali dari yang namanya kesusahan dan kegagalan. Lagipula, hidup memang selalu membawa kita pada arus bercanda yang kemudian sikap tabah dan memaafkan diri sendiri ini membawa kita pada tawa lepas. Kan, kita masih berhak menikmati kebahagiaan atas apa yang kita dapatkan, termasuk kegagalan yang kita nikmati saja. Tidak apa-apa kok. Kita bukan gagal, tetapi hanya belum selesai berproses.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar