Banjir di Jakarta dilaporkan kian meluas. Saat ini ada 104 RT yang terdampak dengan ketinggian air mencapai 180 cm.
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono berharap banjir di Ibu Kota ini bisa segera surut.
"Saya nanti sebentar mampir ke sana [kawasan banjir] semoga cepat surut, doain," kata Heru saat ditemui di kawasan Jakarta Timur usai meninjau Lapas Pondok Bambu, Jakarta Timur, Senin (27/2).
Berdasarkan data terkini, Jakarta Timur menjadi wilayah yang terdampak paling parah. Sejak Sabtu (25/2), kawasan Cawang, Bidara Cina, dan Kampung Melayu terus digenangi banjir.
Bukannya surut, banjir justru meluas dan ketinggian terus bertambah seiring dengan intensitas hujan yang meningkat di kawasan tersebut.
Di lokasi yang sama, Wali Kota Jakarta Timur, Muhammad Anwar juga mengomentari fenomena banjir ini. Menurutnya hal ini wajar terjadi mengingat sodetan Ciliwung belum rampung, sehingga debit air berlebih di Kali Ciliwung tidak bisa segera disalurkan.
"Kan sodetan sedang dibangun, tunggu sodetan selesai dulu nanti kita lihat lagi evaluasi. Kan sekarang [sodetan] belum berfungsi, lagi diupayakan dibangun, kan berjalan [prosesnya]," tutur Anwar.
Proyek sodetan yang dimaksud adalah proyek sodetan Ciliwung yang dibangun oleh Pemprov DKI Jakarta dan KemenPUPR. Sodetan merupakan jalur air bawah tanah yang dibangun sepanjang 1,27 km dari kali Ciliwung hingga kali Cipinang. Lalu, dari kali Cipinang hingga Kanal Banjir Timur (KBT).
Fungsi sodetan ini adalah untuk membagi debit air sehingga mampu menampung lebih banyak air saat menerima kiriman air dari hulu maupun saat curah hujan tinggi.
Selama sodetan ini masih dibangun, penanganan banjir bergantung pada penyedotan air dengan pompa portabel yang sudah disiagakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar