Oct 28th 2024, 17:53, by Berita Terkini, Berita Terkini
Makna lagu Pulut Roham yang dinyanyikan oleh Jun Munthe ternyata cukup menyakitkan. Lantaran menggunakan bahasa Batak mungkin tidak semua orang yang mendengar lagu ini bisa paham arti dan pesan yang ingin disampaikan.
Dengan perpaduan antara lirik yang emosional, melodi yang khas, dan adaptasi ke dalam aransemen modern, lagu berbahasa Batak berhasil mempertahankan popularitasnya di kalangan yang lebih luas. Ini menjadikannya bagian penting dari kekayaan musik Indonesia.
Makna Lagu Pulut Roham yang Dinyanyikan Jun Munthe
Batak dikenal bukan hanya karena berbagai keunikan budayanya. Ada banyak hal yang menjadikannya lebih menarik untuk dikenali. Salah satunya adalah lagu.
Berdasarkan buku Karakter Batak Masa Lalu, Kini, dan Masa Depan, Mangisi S. E. Simorangkir, dkk, (2015) lagu-lagu Batak dikenal dengan lirik yang dalam dan emosional, menyentuh tema cinta, keluarga, kerinduan, hingga spiritualitas.
Lirik-lirik ini mampu menggambarkan perasaan yang jujur dan langsung, sehingga banyak pendengar yang merasa terhubung secara emosional dengan lagu-lagu tersebut.
Lagu ini mengisahkan tentang seorang yang mencintai kekasihnya dengan tulus meskipun harus mengalami sakit hati karena ditinggalkan. Makna dari lirik-lirik dalam lagu ini menggambarkan perjuangan hati yang besar, ketulusan, dan pengorbanan untuk mencoba mempertahankan hubungan yang berakhir sia-sia.
Ini juga yang terjadi pada lagu "Pulut Roham" dari Jun Munthe. Bisa dilihat pada lirik lagunya yang ditulis ulang dari diadona.id berikut.
Dari lirik lagu tersebut, berikut makna yang bisa disimpulkan.
"Dang marna loja au hasian, manganju-anju ho mangelek-elek ho" berarti "tak pernah lelah hati ini, memaklumi dan membujuk hatimu." Ini menggambarkan keteguhan hati yang rela memberikan pemakluman, selalu memaklumi setiap kekurangan dan perasaan pasangan demi keindahan hubungan yang telah mereka jalani.
Di sisi lain, ia merasa sangat terluka karena, meskipun telah terlanjur mencintai dengan dalam ("ala nunga bagas hutanom goar mi"), kekasihnya pergi meninggalkannya tanpa sepatah kata, dengan perbuatan yang menyakitkan hatinya ("haccit nai pambahenan mon tu au").
Ini adalah bagian dari lagu yang berisi ungkapan rasa sakit yang mendalam. Bagaimanapun, kepergian tanpa penjelasan membuatnya merasa sangat terluka.
Di bagian reff, penyanyi menyatakan upayanya untuk menghadapi kekasihnya dengan penuh pengertian dan mengesampingkan egonya sendiri ("hu patoru rohaki lao mangadopi ho").
Bahkan rela memenuhi semua keinginan sang kekasih agar mereka bisa bersama selamanya ("asalmaboirap hita nadua"). Tetapi pada akhirnya menyadari bahwa semua pengorbanan itu terasa pahit karena kekasihnya malah memilih untuk pergi meninggalkannya.
Meskipun kecewa dan merasa usahanya sia-sia ("somarlapatan hasian panghokkop hi diho"), tokoh dalam lagu ini tetap berharap yang terbaik bagi sang kekasih. Ia mendoakan agar kekasihnya kelak menemukan seseorang yang lebih baik darinya ("anggiat ma nian jumpang hu hasian, na umburju sian ho").
Singkatnya, makna lagu Pulut Roham yang berbahasa Batak ini menggambarkan kisah cinta yang penuh ketulusan dan pengorbanan, tetapi harus berakhir karena pasangan yang tak lagi setia. Meski begitu, penyanyi mencoba mengikhlaskan segalanya dengan doa yang baik untuk sang kekasih. (DNR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar