Jul 28th 2024, 13:28, by Tiara Hasna R, kumparanNEWS
Partisipasi Israel di Olimpiade Paris 2024 memicu kritik terhadap pihak penyelenggara, Komite Olimpiade Internasional (IOC). Hal itu lantaran negara tersebut sedang terlibat secara aktif di konflik Gaza.
Sebanyak 88 atlet Israel diperbolehkan berpartisipasi dan akan menerima perlindungan sepanjang waktu dari unit elite khusus kepolisian Prancis.
Penyelenggara Olimpiade memiliki sejarah panjang melarang negara-negara yang dianggap terlibat dalam tindakan yang bertentangan dengan nilai-nilai positif pertandingan, seperti peperangan.
Sedangkan, Rusia dan Belarus terpaksa absen dari Olimpiade tahun ini akibat perang yang sedang berlangsung di Ukraina.
Mereka yang menuntut larangan tersebut mengatakan Israel harus menghadapi konsekuensi dari tindakannya.
Lalu, negara mana saja yang pernah dilarang ikut Olimpiade? Apa alasannya?
Dikutip dari Al Jazeera, larangan pertama terjadi pada Olimpiade Musim Panas 1920 yang diadakan di Antwerp, Belgia. Saat itu Jerman, Austria, Hungaria, Bulgaria, dan Turki, dilarang ikut karena peran dan keterlibatan mereka dalam Perang Dunia I.
Jerman juga dilarang mengikuti Olimpiade 1924 di Paris sebagai perpanjangan dari larangan sebelumnya dan akibat dari Perang Dunia I.
Olimpiade Musim Panas 1948 yang diadakan di London menyaksikan larangan Jerman dan Jepang sebagai konsekuensi dari peran mereka dalam Perang Dunia II dan kehancuran yang ditimbulkannya.
Afrika Selatan dilarang mengikuti Olimpiade dari 1964 hingga 1992 karena segregasi rasial sebagai akibat dari rezim apartheid.
Pada 1972, Zimbabwe, saat itu dikenal sebagai Rhodesia, dilarang mengikuti Olimpiade di Munich karena tekanan internasional dan protes terhadap kebijakan segregasi rasial negara tersebut.
Pada 2000, Afghanistan dilarang mengikuti Olimpiade Melbourne karena sikap Taliban terhadap perempuan. Tahun ini, dengan kembalinya Taliban ke kekuasaan di Kabul, atlet Afghanistan ikut berpartisipasi — tetapi tidak di bawah bendera Taliban.
Sebaliknya, mereka akan bertanding di bawah bendera merah, hijau, dan hitam Republik Islam Afghanistan, yang digulingkan Taliban pada 2021.
Kuwait diskors oleh Komite Olimpiade Internasional pada Oktober 2015 karena campur tangan pemerintah dalam komite Olimpiade negara tersebut. Akibatnya, atlet Kuwait berpartisipasi dalam Olimpiade Rio de Janeiro 2016 sebagai atlet Olimpiade independen di bawah bendera Olimpiade.
Selama Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022, Korea Utara dilarang berpartisipasi karena keputusannya menarik diri dari Olimpiade Tokyo 2020 karena kekhawatiran COVID-19.
Meskipun tidak dilarang sepenuhnya dari Olimpiade 2016, banyak atlet Rusia dilarang berkompetisi di Rio karena doping yang disponsori negara. Hal ini juga berlanjut hingga Olimpiade Musim Dingin 2018 dan Olimpiade Musim Panas Tokyo 2020.
Rusia dan Belarus dilarang mengikuti Olimpiade 2024 di Paris karena keterlibatan mereka dalam perang Ukraina yang sedang berlangsung.
Pada Olimpiade 2024, hanya 15 atlet dari Rusia dan 18 dari Belarus yang akan bertanding sebagai "Atlet Netral Perorangan" atau AIN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar