Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, merespons terkait belum tersedianya susu di menu Makan Bergizi Gratis. Program andalan Presiden Prabowo Subianto tersebut sudah mulai digelar pada Senin (6/1).
Tak adanya menu itu terlihat saat pembagian Makan Bergizi Gratis di SDN Cilangkap 3 dan 5, Depok, hingga Dapur Sehat Anak Bangsa (DSAB) Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta Timur.
"Susu akan menjadi bagian makan bergizi untuk wilayah-wilayah di mana sapi perahnya ada," jelas Dadan kepada wartawan setelah rapat dengar pendapat secara tertutup di DPR, Senayan Jakarta, Senin (6/1).
Dadan mendorong agar setiap daerah di Indonesia memiliki sapi perah dalam rangka menyediakan susu dari produksi lokal masing-masing. Sebab, ia tidak mau program Makan Bergizi Gratis malah meningkatkan persentase impor.
"Untuk mendorong agar setiap daerah punya sapi perah. Kami tidak ingin program ini menjadi bagian peningkatan impor, tetapi ingin memberdayakan sumber daya lokal," ujar Dadan.
Lebih lanjut, Dadan bakal melakukan kombinasi, sehingga pemberian susu di daerah yang memiliki sapi perah bisa diberikan ke penerima manfaat minimal 3 kali dalam seminggu.
Kemudian untuk daerah-daerah yang tidak ada sapi perahnya, sementara ini proteinnya dapat digantikan dengan protein lain, misalnya dengan ikan hingga telur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar