May 28th 2023, 09:00, by Ahmad Romadoni, kumparanNEWS
Jemaah haji Indonesia akan diminta paspornya oleh petugas sesampainya di Arab Saudi. Ini merupakan fasilitas yang diberikan kepada jemaah untuk menghindari paspor hilang.
Namun, jemaah tak perlu khawatir. Paspor tersimpan baik di muassasah adillah, perwakilan otoritas Arab Saudi yang khusus mengurus penyimpanan paspor. Jadi semua terdata dan terjamin.
"Saya pastikan aman meski paspor tak dipegang jemaah," ungkap Kasie Layanan Keberangkatan dan Kepulangan Daker Madinah, Cecep Nurmansyah saat meninjau pengurusan dan pengelompokan paspor di Muassasah Daleel Al Zhowar, Madinah, Sabtu (27/5) waktu setempat.
Cecep meminta jemaah untuk menyerahkan paspor ke petugas. Sebab, ini terkait dengan pelayanan jemaah termasuk saat puncak haji di Armuzna.
"Karena ini terkait dengan pelayanan yang akan didapatkan jemaah selama berada di Makkah, seperti hotel apa yang akan dipergunakan, bus apa yang dipergunakan menuju Makkah, dan jam berapa jemaah tersebut akan diberangkatkan ke Makkah, setelah terpenuhinya 40 waktu di Masjid (Arbain)," paparnya.
Cecep juga mengimbau agar ketua kloter tidak mengubah manifes yang sudah ada. Perubahan ini nantinya akan berpengaruh pada layanan menuju Makkah. Bagi jemaah yang alami kehilangan paspor, maka akan dikeluarkan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP).
Cecep mengatakan pelayanan penyimpanan paspor sudah berlangsung lama. Selama di Arab Saudi jemaah tidak lagi memegang paspor.
Daleel Al Zhowar merupakan salah satu perusahaan yang mengurus jasa penyimpanan paspor. Tak hanya itu, mereka juga mengurus sejumlah item layanan strategis, transportasi, akomodasi, perizinan dokumen perjalanan dan ziarah, keselamatan jemaah, termasuk deposito dan penyimpanan paspor para jemaah luar negeri.
Di kantor ini mitra PPHI Indonesia ditempatkan di gedung Nomor 10. PPHI menempatkan sekitar 8 staf perwakilan, yang merupakan petugas haji dari mukimin dan mahasiswa Indonesia di Arab, Saudi, Sudan, dan Mesir.
Sembilan gedung lainnya digunakan jemaah dari negara Asia Tenggara, Malaysia, Thailand, Brunei, Singapura, dan negara Asia lain.
Sebagai negara pengirim jemaah terbesar, Indonesia mendapat dua kompartemen gedung. Satu ruangan seukuran meja pimpong khusus untuk menyimpan paspor jemaah. Paspor dibagi tiap embarkasi.
Secara umum, muassasah merupakan organisasi gabungan antara mutawif pembimbing tawaf (syekh dan munawir) dan, pembimbing ziarah. Organisasi ini didirikan 3 Mei 1984 oleh pemerintah Arab Saudi untuk meningkatkan mutu layanan haji mereka, baik di Makkah, Madinah, maupun di Jeddah.
Mereka bertugas dan bertanggung jawab melayani akomodasi, transportasi bimbingan ibadah haji dan pelayanan umum.
Dalam urusan Umrah, Muassasah bertugas menerbitkan dokumen perjalanan dari pihak MOFA (Ministry of Foreign Affairs). Dengan MOFA inilah, calon peserta umrah dapat mengajukan visa Umrah ke Kedutaan Besar Saudi Arabia (KBSA) di negara masing masing.
Durasi waktu penerbitan MOFA paling cepat satu jam.
Jika ada masalah teknis, kita harus menunggu MOFA terbit lebih dari satu minggu.
Peranan Muassasah dalam pelaksanaan ibadah Haji sangat berbeda, di mana muassasah tidak hanya menerbitkan MOFA, tetapi juga bertanggung jawab atas keselamatan dan kenyamanan jemaah Haji selama di Makkah.
Di Arab Saudi masing masing muassasah memiliki tugas tersendiri dan terdiri dari empat bagian, yaitu Muassasah Thawwafah dan Muassasah Adillah, Maktab Wukala, dan Maktab Zamazimah.
Muassasah Thawwafah bertugas dalam bidang akomodasi. Mereka mengurus penginapan untuk semua jemaah haji yang datang dari luar Kerajaan Arab Saudi. Jadi, Muassasah Thawwafah inilah yang bertanggung jawab sepenuhnya atas keselamatan jemaah Haji hingga tiba di penginapan.
Sementara itu, Muassasah Adillah berperan menyambut pengunjung makam Rasulullah SAW. Mereka bertempat di Madinah.
Lalu, Maktab Zamazimah merupakan Muassasah yang mengurus pembagian air zam-zam. Muassasah lainnya adalah Maktab Wukala. Tugasnya adalah menyambut kedatangan para jemaah Haji dan memeriksa paspornya.
Salah satu tugas dari muassasah yaitu wajib menyiapkan mursyid atau guide sebab setiap bus rombongan jemaah haji harus dipandu mursyid atau pembimbing ibadah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar