Search This Blog

Catat Moms, Ini Saran Dokter bila Ingin Anak Punya Gigi Permanen yang Rapi!

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Catat Moms, Ini Saran Dokter bila Ingin Anak Punya Gigi Permanen yang Rapi!
Jan 11th 2025, 11:00, by Nabilla Fatiara, kumparanMOM

Ilustrasi kesehatan gigi anak. Foto: Shutter Stock
Ilustrasi kesehatan gigi anak. Foto: Shutter Stock

Kesehatan gigi perlu diajarkan sejak dini agar kelak anak memiliki gigi yang bagus dan rapi. Dengan kebiasaan perawatan gigi yang tepat, maka anak dapat memiliki gigi yang sehat hingga dewasa nanti.

Tidak dipungkiri, genetik menjadi faktor yang menurunkan kondisi gigi orang tua ke anak-anaknya. Namun, genetik hanyalah salah satu dari banyak faktor yang dapat memengaruhi kesehatan dan bentuk gigi.

Dokter Gigi Anak, drg. Joshua Calvin, Sp.KGA mengungkapkan beberapa tips bagaimana membuat anak-anak dapat memiliki gigi permanen yang rapi. Apa saja itu?

Rahasia Dokter Biar Anak Punya Gigi Permanen yang Rapi!

1. Jaga Kesehatan Sejak Masih Punya Gigi Susu

Gigi susu yang tumbuh sejak bayi tidak boleh disepelekan, Moms. Meski nantinya akan tanggal ketika sudah waktunya, ternyata gigi susu yang muncul lebih dulu itu dapat memengaruhi pertumbuhan gigi permanen si anak.

Jadi, bayangkan ketika gigi susu anak sudah rusak, maka gigi permanen yang akan tumbuh selanjutnya juga berisiko mengalami kondisi yang sama.

"Karena kalau gigi susunya sampai rusak berat dan harus dicabut atau premature loss, kehilangan secara prematur, nanti gigi permanennya akan tumbuh berantakan. Karena dia enggak punya guidance-nya, di mana dia [gigi] harus tumbuh dengan baik dan benar," jelas drg. Joshua.

Ilustrasi anak yang diberikan MPASI sesuai usianya. Foto: alice-photo/Shutterstock
Ilustrasi anak yang diberikan MPASI sesuai usianya. Foto: alice-photo/Shutterstock

2. Naikkan Tekstur Makan Sesuai Usia

Mau menaikkan tekstur MPASI si kecil? Eits, jangan terlalu terburu-buru atau justru dilakukan lebih lambat. Ternyata, tanpa disadari, keputusan memulai naik tekstur MPASI lebih cepat atau lebih lambat dari usianya dapat memengaruhi perkembangan giginya.

"Naik tekstur makan itu bukan berdasarkan jumlah gigi, tetapi berdasarkan usia. Contoh, usia 5 bulan ya sudah mulai MPASI, usia 12 bulan mulai dengan makan makanan keluarga. Jadi, enggak harus menunggu jumlah gigi-giginya ada dengan jumlah tertentu baru kita naikkan tekstur makanannya," tegas dia.

3. Hindari Kebiasaan Buruk yang Merusak Gigi

Tidak pernah dibiasakan merawat gigi sejak dini, maupun kebiasaan-kebiasaan tertentu dapat menyebabkan pertumbuhan gigi permanen tidak maksimal. Apa saja kebiasaan tersebut?

"Yang paling banyak adalah masalah kebiasaan buruk, misalnya, penggunaan dot dan empeng itu maksimal hingga 18 bulan," ujar drg. Joshua.

Dan yang perlu diperhatikan juga adalah penggunaan sedotan untuk anak minum, Moms. Meski sebenarnya tidak dilarang, tetapi coba perhatikan kebiasaan anak, apakah ia suka menggigit sedotan tersebut atau tidak.

"Kalau kita melihat bahwa setiap habis menggunakan sedotan, sedotannya jadi gepeng, botol minum menggunakan sedotan itu sering banget sobek. Mending dicut aja semua jenis sedotan," ujar dia.

Lalu, pantau juga apakah anak kerap tidur dengan kondisi mulut terbuka, atau tidak sadar sering 'mangap' di tengah aktivitasnya.

"Nah, itu perlu dicek apakah memang ada kebiasaan bernapas dengan mulut. Kenapa? Karena mungkin berhubungan dengan alergi, mungkin berhubungan dengan adanya hambatan di saluran napas atas," pungkasnya.

Media files:
zjtewcqftkg7norucfxw.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar