Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah, Ignasius Haryanta Nugraha, buka suara terkait aksi peternak susu perah Kabupaten Boyolali yang membuang susu hasil panen.
Dia menyebut pihaknya bersama Pemkab Boyolali sudah melaporkan permasalahan kepada Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian (Kementan).
"Kami juga berkoordinasi dengan Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Boyolali, untuk menyikapi hal ini agar peternak susu sapi di Boyolali tidak gulung tikar," kata Haryanta, Sabtu (9/11).
Dia mengatakan masalah ini juga sudah diketahui oleh Menteri Pertanian. Di mana pada Senin (11/11), Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, menggelar rapat koordinasi dengan mengundang asosiasi industri pengolahan susu dan dinas terkait dari daerah sentra penghasil susu.
"Mentan (Amran Sulaiman) akan mencari tahu penyebab IPS tak mampu membeli susu perah hasil peternak di Boyolali. Karena ada pembatasan kuota penjualan dari para pengepul susu dari Jawa Tengah maupun provinsi lain," ucap dia.
Disinggung tentang dugaan penyebab pembahasan kuota pasokan susu oleh IPS, menurut Haryanta itu akan dikroscek pada rapat koordinasi Senin tersebut.
Saat ditanya terkait adanya susu impor diduga jadi penyebab masalah ini, Haryanta mengatakan ada kebijakan Presiden Prabowo Subianto dalam 5 tahun ke depan untuk mendukung program minum susu gratis, pemerintah sudah berkomitmen tidak impor susu, melainkan impor sapi perah.
"Targetnya beliau (Prabowo) dalam kurun waktu 5 tahun itu ada sebanyak 1 juta ekor yang akan diimpor. Itu untuk menutup celah yang 80 persen yang belum tercover oleh peternak yang ada di Indonesia," ucap dia.
Dia menambahkan dengan kebijakan tersebut pada 5 tahun itu nanti Indonesia sudah swasembada susu. Untuk kebutuhan susu nasional saat ini, produksi susu lokal baru bisa memenuhi 20 persen.
"Sedangkan yang 80 persen masih impor. Itu yang terjadi sekarang," katanya.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Boyolali, Lusia Dyah Suciati, mengemukakan pihaknya pada Senin pekan depan akan mengagendakan pertemuan dengan BUMN bidang pangan. Pertemuan itu juga menghadirkan pihak pengepul susu di Boyolali.
"Kita akan pertemukan pihak terkait untuk mencarikan solusi. BUMN bidang pangan mungkin saja bisa membantu membeli susu hasil panen peternak sapi perah Boyolali," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar