Search This Blog

RI Makin Kejar Energi Bersih, Target Listrik EBT Tahun Depan 23 Persen

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
RI Makin Kejar Energi Bersih, Target Listrik EBT Tahun Depan 23 Persen
Sep 25th 2024, 18:00, by Ema Fitriyani, kumparanBISNIS

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memberikan sambutan saat menghadiri acara kumparan Green Initiative Conference 2024 di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (25/9/2024).   Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memberikan sambutan saat menghadiri acara kumparan Green Initiative Conference 2024 di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (25/9/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menargetkan capaian Energi Baru Terbarukan di RI sebesar 23 persen pada 2025. Target ini dikejar demi mencapai Net Zero Emission (NZE) 2060.

"Di Indonesia sekarang untuk listriknya, target kita 2025 itu harus mencapai 23 persen dari total pemakaian listrik," kata Bahlil dalam acara kumparan Green Initiative, di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (25/9).

Sementara, saat ini realisasi bauran EBT saat ini baru 13,93 persen, dengan realisasi penambahan kapasitas terpasang pembangkit EBT sebesar 241,06 MW. Bahlil juga tidak menampik, RI masih butuh sebesar 8.100 MegaWatt (MW) listrik EBT.

"Sekarang baru terjadi kurang lebih sekitar 13 persen. Kita terjadi defisit sekitar 8,1 GigaWatt atau setara dengan 8.100 MegaWatt. Ini dulu, dari energi baru terbarukan," terang Bahlil.

Pemimpin Redaksi kumparan Arifin Asydhad menyambut kedatangan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menghadiri acara kumparan Green Initiative Conference 2024 di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (25/9/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Pemimpin Redaksi kumparan Arifin Asydhad menyambut kedatangan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menghadiri acara kumparan Green Initiative Conference 2024 di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (25/9/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Bahlil sebelumnya menyebutkan negara-negara di dunia saat ini sudah masif membicarakan energi hijau, termasuk listrik yang dihasilkan. Dalam hal ini, Bahlil kemudian menyoroti pembangunan industri yang menurut dia kini harus terencana dengan baik.

"Kalau itu tidak dilakukan, perbankan pasti akan membedakan dalam pemberian kredit kepada nasabah yang membuat industri yang berorientasi pada energi hijau, dan tidak mempergunakan energi hijau," terang Bahlil.

"Karena itu mereka sudah masukkan sebagai salah satu syarat kolateral. Jadi luar biasa sekali ini menyangkut dengan energy hijau," tutup Bahlil.

Sebelumnya, Kementerian ESDM mencatat realisasi investasi subsektor EBTKE hingga Agustus 2024 sebesar USD 580 juta dari target USD 1,23 miliar sepanjang tahun 2024. Sementara realisasi bauran EBT saat ini baru 13,93 persen, dengan realisasi penambahan kapasitas terpasang pembangkit EBT sebesar 241,06 MW.

Media files:
01j8kptctvgbnzh94bmmdr0xty.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar