May 20th 2024, 21:53, by Tim Manado Bacirita, Manado Bacirita
MANADO - Warga Tagulandang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut), yang mengungsi karena terdampak erupsi Gunung Ruang, sudah ingin kembali ke kampung halaman mereka di Pulau Tagulandang.
Seperti yang disampaikan para pengungsi yang kini tinggal di Posko Pengungsian GMIM Yarden Kampung Islam, Kecamatan Singkil, Kota Manado. Mereka mengaku sudah rindu dengan keluarga mereka yang tak mengungsi ke Manado seperti mereka.
Abrice Isal (54), salah satu pengungsi dari Kelurahan Bahoi, menyebutkan jika alasan rindu dengan keluarga menjadi hal utama mengapa kini mereka sudah ingin kembali lagi ke Pulau Tagulandang.
"Sudah ingin pulang, meskipun di sini aman dan nyaman karena warga di sini, jemaat dan keluarga Surati-Mulalinda yang kami menumpang tinggal sekarang, itu sangat baik. Tapi sudah harus pulang, ada keluarga di kampung," ungkapnya.
Rini Misa (47), warga lainnya juga memiliki keinginan yang sama untuk segera pulang ke kampung halamannya di desa Mohongsawang. Menurutnya saat ini kondisi di Tagulandang telah aman, sehingga dirinya bersama keluarga dapat kembali membangun rumah mereka yang hancur.
"Dengar-dengar kan sudah aman sekarang, jadi sudah mau balik ke Tagulandang. Di sana keluarga juga sudah mulai bersih-bersih dan mulai perbaiki rumah," katanya lagi.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Sitaro, dalam surat Imbauan nomor 300.2.3/505/Sekr-BPBD, telah meminta kepada para pengungsi yang daerah pemukimannya berada di Pulau Tagulandang dan saat ini berada di luar pulau, diimbau untuk kembali ke Pulau Tagulandang.
Dalam surat tersebut, para pengungsi diminta untuk melaporkan kepulangan mereka kepada petugas Posko atau Kapitalau dan Lurah masing-masing, untuk dibuatkan jadwal kepulangan sesuai dengan kapal yang tersedia.
"Pemerintah Daerah akan memfasilitasi transportasi bagi para pengungsi yang akan kembali, dengan moda transportasi, KMP Lokongbanua dari Bitung, KMP Lohoraung dari Munte Likupang, dan KM Yamdena dari Bitung," ujar Sekda Kabupaten Sitaro, Denny D Kondoj.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar