Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah menegaskan pihaknya tak gentar terhadap kapal perang Amerika Serikat (AS) dan semua opsi yang terbuka dalam perluasan perang antara Hamas-Israel ke Lebanon.
Dalam pidato pertamanya sejak perang pecah di Gaza, Palestina, Nasrallah mengatakan Amerika Serikat bertanggung jawab atas perang di Gaza. Dia menegaskan, sejatinya AS bisa mencegah konflik tersebut dan menghentikan serangan Israel ke wilayah Palestina.
"Amerika sepenuhnya bertanggung jawab atas perang yang sedang berlangsung di Gaza dan rakyatnya, dan Israel hanyalah alat eksekusi," kata Nasrallah dalam siaran televisi lokal, dikutip dari AFP, Sabtu (4/11).
"Siapa pun yang ingin mencegah perang regional, dan ini ditujukan kepada Amerika, harus segera menghentikan agresi di Gaza," sambungnya.
Amerika Serikat disebutnya menghalangi gencatan senjata untuk mengakhiri agresi di wilayah Palestina.
Sejak Hamas melancarkan serangan kejutan terhadap Israel dari Jalur Gaza pada tanggal 7 Oktober, perbatasan selatan Lebanon telah dilanda peningkatan eskalasi serangan. Terutama antara Israel dengan Hizbullah yang merupakan sekutu Hamas.
Meningkatnya eskalasi tersebut memicu kekhawatiran akan terjadinya konflik yang lebih luas.
"Armada Anda di Mediterania tidak membuat kami takut… kami siap menghadapi ancaman armada Anda," kata Nasrallah kepada pihak Amerika Serikat.
Serangan Hizbullah
Kelompok Hizbullah di Lebanon menyerang 19 sasaran di Israel pada Kamis (2/11). Sayap militer di Lebanon itu menegaskan, aksi itu adalah respons pembantaian Israel di Gaza.
"Secara bersamaan serangan kami menyerang 19 posisi militer Zionis," kata pihak Hizbullah.
Israel kemudian merespons dengan menegaskan, bahwa serangan besar mereka ke Lebanon melibatkan pesawat tempur dan heli. Sejumlah target Hizbullah berhasil dihantam Israel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar