Aug 6th 2023, 19:51, by Fachrul Irwinsyah, kumparanNEWS
Menlu Retno Marsudi di kompleks Istana Merdeka, Minggu (6/8). Foto: Haya Syahira/kumparan
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, buka suara soal anggota Pramuka Indonesia yang mengikuti Jambore Dunia di Seemangeum, Joella Utara, Korea Selatan. Kegiatan itu sempat dikeluhkan karena cuaca panas ekstrem.
Selain itu sejumlah fasilitas seperti sanitasi dan transportasi juga mendapat sorotan.
Terkait hal ini, Menlu RI Retno Marsudi mengatakan, pihaknya terus memonitor kondisi kontingen Indonesia di Jambore Dunia. Menurutnya, hingga saat ini kondisi mereka mayoritas dalam keadaan baik.
"Jadi delegasi kita menurut KBRI Seoul jumlahnya ada sekitar 900 [orang], alhamdulillah mayoritas semuanya dalam kondisi baik-baik," kata Retno saat ditemui di kompleks Istana Merdeka, Jakarta Pusat, usai acara Istana Berkebaya, Minggu (6/8).
Seorang warga memfilmkan lokasi perkemahan Jambore Pramuka Dunia ke-25 di Buan, Korea Selatan, 4 Agustus 2023. Foto: Kim Hong-Ji/Reuters
Retno mengakui kondisi cuaca di sana tidak baik. Tapi ia berjanji akan terus memantau perkembangan kontingen Indonesia melalui KBRI Seoul.
"Memang tantangannya berat sekali terutama di cuaca karena memang panas sekali dari waktu ke waktu saya pantau mereka melalui kedutaan kita di Seoul jadi alhamdulillah semuanya dalam kondisi baik," tutur Retno.
Retno bersyukur kondisi kontingen Indonesia mayoritas dalam keadaan baik. Hingga kini juga belum ada rencana mereka akan dievakuasi.
"Belum, belum, tadi pas sebelum mulai ini (acara Istana Berkebaya) sudah melakukan telepon lagi dan saya tanya rencana mereka (KBRI Seoul), so far belum ada rencana (evakuasi) mudah-mudahan kondisi membaik," pungkasnya.
kontingen Indonesia di Jambore Pramuka Dunia ke-25 Tahun 2023 di Camp Unit Korea Selatan. Foto: Instagram/@kwarnasgerakanpramuka
Sebelumnya orang tua dari peserta jambore asal Indonesia Herzaky Mahendra Putra menuturkan sejumlah masalah dalam acara Jambore Dunia ke-25 itu. Selain cuaca masalah yang ditemui juga soal fasilitas sanitasi yang jauh, shuttle bus yang lama, hingga asupan makanan yang kurang. Ia juga menyebut beberapa peserta tidak hanya sakit akibat cuaca panas, tapi ada yang kakinya terkilir dan lecet.
"Di dekat-dekat tenda anak kami, hampir tiap malam ketika video call, mereka menangis karena tertekan betul. Kalau lokasi seperti bumi perkemahan Cibubur, tanahnya ada rumput yang asri, penuh dengan pepohonan yang sejuk. Di sana? Gersang. Tanpa pohon," kata Herzaky yang merupakan Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat dalam keterangannya, dikutip Minggu (6/8).
Sepasang suami istri berswafoto di lokasi perkemahan Jambore Pramuka Dunia ke-25 di Buan, Korea Selatan, 4 Agustus 2023. Foto: Kim Hong-Ji/Reuters
Meski begitu pihak Kwartir Nasional memastikan peserta yang sakit sudah mendapat perawatan. Pihak Seoul juga melakukan sejumlah pembenahan untuk memastikan acara yang diikuti anak 14-17 tahun itu berjalan lebih baik.
Dari ratusan negara dan kontingen yang mengikuti acara tersebut hanya AS, Inggris dan Singapura yang menarik anggota mereka dari acara tersebut. Negara lainnya sepakat melanjutkan acara sesuai jadwal yakni hingga 12 Agustus 2023.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar