Search This Blog

RI Butuh Investasi USD 40 M Per Tahun untuk Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
RI Butuh Investasi USD 40 M Per Tahun untuk Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
Feb 12th 2025, 12:19, by Abdul Latif, kumparanBISNIS

Ketua Dewan Pengawas IBC Arsjad Rasjid dan COO IBC William Sabandar di Hotel Shangrila, Rabu (12/2/2025). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
Ketua Dewan Pengawas IBC Arsjad Rasjid dan COO IBC William Sabandar di Hotel Shangrila, Rabu (12/2/2025). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan

Ketua Dewan Pengawas Indonesian Business Council (IBC) Arsjad Rasjid mengungkapkan, Indonesia membutuhkan investasi sebesar USD 30 miliar-USD 40 miliar per tahun agar bisa mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen pada 2029.

"Nah, tapi kita ingin naikin lagi, menjadi rata di USD 60 miliar," kata Arsjad dalam acara konferensi pers IBC di Hotel Shangrila Jakarta, Rabu (12/2).

Menurutnya, salah satu kunci untuk mencapai target pertumbuhan tersebut adalah membangun kepercayaan investor terhadap Indonesia. Ia menekankan bahwa kepercayaan ini sangat penting dalam menarik lebih banyak modal asing ke dalam negeri.

Tujuh Fokus Sektor untuk Pertumbuhan Ekonomi

Arsjad menjelaskan, berdasarkan kajian yang pernah dilakukan di Kadin Indonesia, ada tujuh sektor utama yang menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.

Ketujuh sektor prioritas itu antara lain: sektor infrastruktur, energi, UMKM, industrialisasi, hilirisasi SDA, kesehatan, dan pariwisata.

"Satu adalah mengenai infrastruktur, yaitu pembangunan infrastruktur. Makanya kita telah diskusi-diskusi bagaimana mendorong investasi di infrastruktur. Karena harus di-continue, malahan supaya lebih banyak swasta investasi infrastruktur," jelasnya.

Selain infrastruktur, sektor energi juga menjadi prioritas, terutama dalam mendukung transisi energi dan ketahanan energi nasional.

Selain itu, pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga menjadi faktor penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Karena UMKM jadi kunci bagaimana mengajak UMKM masuk ke dalam ekosistem. Jangan dilupakan. Supaya multiple effect-nya juga terjadi," kata Arsjad.

Ia mencontohkan bagaimana negara-negara lain seperti Jepang, Korea, Hong Kong, dan India telah berhasil mengembangkan sektor UMKM sebagai bagian dari ekosistem ekonomi mereka.

Sektor lainnya yang menjadi perhatian adalah industrialisasi. Menurut Arsjad, penguatan sektor manufaktur menjadi kunci agar Indonesia bisa menjadi negara maju.

Hilirisasi sumber daya alam juga menjadi bagian dari strategi industrialisasi, terutama dalam pemanfaatan komoditas unggulan Indonesia seperti nikel dan produk makanan laut.

Berikutnya, sektor kesehatan memiliki potensi yang menjanjikan seiring dengan peningkatan permintaan palayana kesehatan. Kebutuhan dokter dan obat-obatan turut menjadi komoditas yang menarik untuk dikembangkan.

Arsjad optimistis, Indonesia tetap menjadi destinasi investasi yang menarik bagi dunia. Dengan populasi lebih dari 250 juta jiwa dan demografi yang muda, Indonesia memiliki potensi besar untuk terus berkembang.

Investor Butuh Kepastian Hukum

Ia menekankan bahwa yang terpenting bagi investor adalah adanya kepastian hukum proses pembangunan terus berjalan dan tidak stagnan.

"Yang penting untuk investor adalah bahwa ini prosesnya berjalan. Gak diem, gak stagnant. Nah jadi dengan itu kalau tanya atraktif. Yes, Indonesia sangat atraktif. Tidak bisa tidak dilihat oleh dunia. Dan semua ingin masuk ke Indonesia," katanya.

Dalam menghadapi persaingan global, Arsjad menekankan pentingnya strategi 3C, yaitu Competition, Collaboration, dan Complementary.

"Walaupun at the same time kita juga, makanya saya katakan tadi 3C. Competition is important. Yang kedua tapi complementary. Bagaimana bisa bekerja sama di antara negara Asia. Dan yang ketiga bagaimana melakukan kolaborasi selain complementary. So competition, collaboration, and complementary," kata dia.

***

Dalam menjawab tantangan ekonomi global, kumparan akan menghadirkan acara kumparan The Economic Insights 2025 sebagai forum strategis yang mempertemukan pemerintah, pakar ekonomi, hingga pelaku industri pada 19 Februari 2025 di The Westin, Jakarta Selatan. Daftar sekarang di kum.pr/register dan jadilah bagian dari forum diskusi eksklusif tersebut!

Media files:
01jkw8ah72y0wasxa93kv4vfkd.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar