Nov 2nd 2024, 10:45, by Darryl Ramadhan, kumparanNEWS
Suasana pagi di Bank Sampah 68, Kelurahan Kebagusan, Jakarta Selatan, terasa ramai ketika Mas Pri, seorang pengurus, mengetuk pentungan sambil berteriak, "Ayo nabung sampah!" Warga pun segera berdatangan dengan membawa sampah yang sudah dipilah untuk ditabung di Bank Sampah.
Bank Sampah 68, yang berlokasi di RT 06/RW 08, menjadi tempat bagi masyarakat setempat untuk menukarkan sampah dengan uang. Menurut Dinda, salah satu pengurus Bank Sampah, saat ini sudah ada 173 nasabah aktif yang rutin menyetorkan sampah. Sistemnya sederhana: sampah yang terkumpul akan ditimbang dan dihargai, lalu saldo tabungan akan dicatat dan bisa diambil sewaktu-waktu.
"Biasanya, mereka mengambil tabungannya sebelum Lebaran, dan rata-rata saldo mencapai 300 hingga 500 ribu rupiah," kata Dinda. Menabung di Bank Sampah menjadi salah satu cara warga untuk mengumpulkan dana menjelang hari raya sambil turut berpartisipasi dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Bank Sampah 68 mengadakan kegiatan setor sampah setiap hari Rabu setiap minggunya. Dalam sebulan bank sampah ini mampu mengumpulkan sekitar 1,9 ton sampah, yang terdiri dari plastik (700 kg), kertas (1.129 kg), beling (70 kg), serta besi dan logam (50 kg).
Bank Sampah 68 yang dibangun pada akhir 2019 ini terus mengalami peningkatan jumlah nasabah. Dukungan berbagai CSR dari perusahaan swasta turut membantu keberlangsungan kegiatan ini. Selain itu, Bank Sampah 68 juga bekerja sama dengan pihak swasta dalam pengolahan sampah, sehingga sampah-sampah tersebut dapat didaur ulang dengan tepat.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi sampah dan mendukung daur ulang sampah yang efektif, sekaligus menjadi upaya nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan sekitar. "Dengan menabung sampah, kami berharap lingkungan semakin bersih, dan warga bisa mendapat manfaat finansial," ujar Dinda menutup pembicaraan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar