Mar 29th 2023, 14:37, by Nur Khafifah, kumparanMOM
Menjalani kehamilan yang sehat dan bugar, serta memiliki janin yang berkembang dengan baik, adalah dambaan setiap ibu. Oleh karena itu, selama masa kehamilan ibu perlu berhati-hati dengan apa pun yang dikonsumsi dan digunakan, termasuk kosmetik.
Ya Moms, mengutip Verywell Family, para ahli menyebut paparan bahan-bahan dalam kosmetik dapat mengandung racun tertentu yang bisa memengaruhi kesehatan janin. Paparan racun itu juga bisa menyebabkan berbagai potensi komplikasi seperti kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, gangguan saraf, keterlambatan perkembangan, dan kanker yang dapat muncul selama masa kanak-kanak atau di kemudian hari.
"Apa pun yang Anda terapkan secara topikal (pemakaian luar atau dioles pada kulit) berpotensi ditransfer ke janin selama masa kritis perkembangan manusia," kata dokter kandungan asal Washington DC, Nathaniel DeNicola, MD, FACOG.
Kandungan Kosmetik yang Perlu Dihindari saat Hamil
Phthalate
"Phthalate digunakan untuk menghasilkan aroma atau menghilangkannya, seperti pada produk 'non perfumed'," kata Dr. DeNicola. Meskipun penggunaan phtalates dalam kosmetik telah menurun selama dekade terakhir, senyawa kimia cair ini terkadang digunakan sebagai pelarut dan penstabil dalam produk perawatan pribadi seperti cat kuku, hairspray, cleaner, dan sampo.
Phthalate biasanya tercantum pada label produk sebagai dibutyl phthalate (DBP), dimethyl phthalate (DMP), dan diethyl phthalate (DEP).
"Phthalate berhubungan dengan penurunan [kesuburan], menopause dini, dan terkait dengan gangguan perkembangan saraf pada kehamilan," kata Dr. Grob. 3 Dengan demikian, American College of Obstetrics and Gynecologists (ACOG) merekomendasikan agar penyedia layanan kesehatan menyarankan pasien hamil untuk menghindari phthalate.
Paraben
Paparan terhadap paraben selama kehamilan, yang digunakan sebagai bahan pengawet dalam krim kosmetik dan losion tubuh tertentu, dapat berdampak pada perkembangan berat badan anak di masa depan.
Paraben, yang juga merupakan pengganggu endokrin, berpotensi meningkatkan risiko kanker tertentu sepanjang hidup bayi. Menurut Dr. DeNicola, paraben juga mengganggu perkembangan saraf.
"Paraben juga bisa mengiritasi mereka (ibu hamil) yang mengalami peningkatan sensitivitas kulit selama kehamilan," catat Dr. Garshick.
Logam Berat
Logam berat, yang ada di beberapa krim dan kosmetik pencerah kulit, bisa menjadi racun saat dikonsumsi, dan bahkan terkadang saat dioleskan. Timbal, merkuri, dan antimon, adalah beberapa logam berat yang umum ditemukan dalam kosmetik.
Dr. DeNicola memperingatkan bahwa logam berat berpotensi menyebabkan kerusakan ginjal, mengganggu sistem saraf, atau memengaruhi perkembangan otak, sehingga meningkatkan risiko ADHD atau autisme. 7 Namun, para ahli belum mengetahui seberapa besar paparan logam berat dapat berdampak pada janin.
"Selama kehamilan, kami menggunakan prinsip kehati-hatian: Jika kami tahu jika digunakan dalam kadar tertentu akan jadi beracun, kami tidak [menguji] dosis untuk menemukan dosis yang aman, kami sarankan untuk menghindarinya sama sekali," kata Dr. DeNicola.
Oksibenzon
Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa paparan selama kehamilan terhadap oxybenzone (bahan kimia pengganggu endokrin) dosis rendah, bahan kimia pengganggu endokrin lainnya, dapat mengganggu ukuran dan pertumbuhan kelenjar susu sebelum dan selama pubertas pada pria, dan mengurangi produksi sel susu pada wanita di masa dewasa. Meskipun penelitian pada hewan tidak selalu bisa dianggap sama hasilnya kepada manusia, namun ketika menyangkut kehamilan, lebih baik hati-hati ya, Moms.
Oleh karena itu, American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) merekomendasikan ibu hamil untuk menghindari oxybenzone, yang dapat ditemukan di beberapa produk ber-SPF.
Asam salisilat
Asam salisilat yang ditemukan di beberapa alas bedak, merupakan komponen aspirin yang tidak dianjurkan selama kehamilan. Menurut Dr. Garshick, ini karena potensi malformasi janin yang berbeda terkait dengan paparan dosis tinggi pada trimester pertama.
Retinol
Retinol adalah turunan vitamin A yang dapat menyebabkan malformasi janin jika dikonsumsi secara oral. Karena para ahli masih belum mengetahui secara pasti berapa banyak retinol topikal yang dapat menembus kulit dan/atau plasenta, Dr. Garshick mengimbau ibu hamil untuk menghindari retinol dan retinoid termasuk retinyl palmitate, yang dapat ditemukan pada concealer, eye shadow, lipstik , dan maskara.
Cara Mengetahui Apakah Kosmetik yang Digunakan Aman
Sayangnya, tidak ada daftar yang dapat menjadi rujukan untuk memastikan setiap produk yang menyentuh kulit Anda selama kehamilan benar-benar aman, Moms. "Sulit untuk mengatakan bahwa sesuatu 'aman bagi ibu hamil' karena itu berarti telah diuji dalam uji klinis dan terbukti tidak memiliki efek samping," jelas Dr. DeNicola.
"Bahkan jika kosmetik Anda mendapat nilai A dalam Kimia AP, pelabelan sulit dinavigasi karena bahan berbahaya tidak selalu terdaftar," kata Dr. DeNicola.
Fokus pada Bahan, Bukan Label Pemasaran
Saat mengecek daftar bahan produk, kata kunci seperti 'organik atau 'alami' belum tentu menjamin 100 persen aman untuk digunakan oleh ibu hamil. Produk tersebut mungkin masih mengandung bahan yang dapat mengiritasi kulit."Ini mungkin tergantung pada konsentrasi bahan tertentu," kata Dr. Garshick.
Cari Perlindungan SPF Dari Seng Oksida atau Titanium Dioksida
Bahan seperti seng oksida dan titanium dioksida berfungsi sebagai penghambat fisik dari paparan sinar UV dan dianggap kurang mengiritasi kulit jika dibandingkan dengan tabir surya kimiawi. Inilah mengapa, kata Dr. Garshick, seng oksida dan titanium dioksida, lebih banyak digunakan selama kehamilan,
Pilih Oksida Besi
Oksida besi ditemukan di beberapa kosmetik dan tabir surya berwarna. Ini dapat membantu melindungi dari sinar UV, yang dapat memperburuk hiperpigmentasi yang dapat terjadi selama kehamilan, kata Dr. Garshick.
Harga Mahal Belum Tentu Lebih Aman
Beberapa ibu mengaku memilih kosmetik mahal selama kehamilan agar janinnya aman. Namun ternyata hal itu tidak menjamin.
"Produk mahal tidak selalu berarti produk yang lebih aman, terutama jika berkaitan dengan racun lingkungan," kata Dr. Grob.
Sebisa Mungkin, Pilih Non Perfumed
"Perfumed atau wewangian, adalah istilah yang digunakan sehingga perusahaan tidak perlu mengungkapkan bahan kimia apa yang termasuk dalam produk mereka," kata Dr. Grob.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar