Jan 17th 2025, 17:40, by Berita Terkini, Berita Terkini
Mesin cetak merupakan salah satu teknologi yang sudah ada sejak dulu dan telah mengalami perkembangan yang sangat panjang. Teknologi ini ditemukan oleh Gutenberg. Lantas, bagaimana Guterberg menemukan mesin cetak?
Bagi yang tertarik belajar sejarah, tentunya akan penasaran dengan penemuan mesin cetak tersebut. Apalagi tak dapat dipungkiri bahwa penggunaan mesin cetak sangat dibutuhkan untuk berbagai keperluan saat ini.
Bagaimana Gutenberg Menemukan Mesin Cetak?
Jadi, bagaimana Gutenberg menemukan mesin cetak? Mengutip dari buku Tokoh-Tokoh di Balik Penemuan Penting, Laela Nurisyasyafa'ah (hal 28), Gutenberg menemukan ide untuk membuat mesin cetak ketika bekerja sebagai tukang emas di Mainz.
Menurut sejarah, ia mendapat ide untuk menghasilkan surat pengampunan dengan membentuk kop huruf untuk mencetak surat pengampunan dengan banyak supaya mendapatkan banyak uang untuk membayar utang.
Pada saat itu, buku dan surat ditulis dengan aksara latin menggunakan tangan dan banyak terjadi kesalahan ketika proses penyalinan. Bukan hanya itu saja, pengerjaannya juga sangat lambat.
Sebelum Gutenberg menemukan mesin cetak, sebenarnya di Tiongkok sudah mengenal metode pencetakan dengan cetak blok sekitar tahun 868 M. Akan tetapi, metode tersebut masih dirasa kurang praktis karena untuk mencetak satu buku, dibutuhkan satu set cetakan cukilan kayu sendiri.
Kemudian Gutenberg membuat acuan huruf logam dengan menggunakan timah hitam untuk membentuk tulisan. Kala itu, ia membuat hampir 300 bentuk huruf untuk meniru bentuk tulisan tangan yang berbentuk tegak-bersambung.
Baru setelahnya, ia membuatkan mesin cetak bergerak. Pasca disempurnakan, Gutenberg berhasil mencetak beribu-ribu surat pengampunan untuk mendapatkan uang. Jadi, bisa dikatakan bahwa Gutenberg menemukan mesin cetak dengan menggabungkan beberapa penemuan dan inovasi.
Dari situlah, ia mengembangkan mesin cetak hingga akhirnya bisa bekerja dengan efektif dan efisien. Adapun Gutenberg meninggal dunia pada 3 Februari 1468. Meski begitu, namanya tetap abadi dan dikenal sebagai orang berjasa bagi perkembangan peradaban dunia dari mesin cetak yang diciptakannya.
Jadi, itu dia ulasan singkat tentang bagaimana Gutenberg menemukan mesin cetak menurut sejarahnya. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan pembaca. (Anne)
Jan 17th 2025, 15:47, by Tio Ridwan, kumparanBOLANITA
Indonesia dipastikan akan menjadi tuan rumah ASEAN Women's Championship 2025. Usai menjadi juara di turnamen kualifikasinya, ASEAN Women's Cup 2024, Timnas Wanita Indonesia kali ini diberi target yang tak kalah beratnya oleh PSSI, yaitu masuk ke final turnamen terbesar sepak bola wanita Asia Tenggara tersebut.
Target tinggi tersebut disampaikan oleh Vivin Cahyani, exco PSSI yang membidangi sepak bola wanita Indonesia. Ia bilang, PSSI ingin meneruskan capaian baik di ASEAN Women's Cup 2024 lalu.
"Nah, kita mau membuktikan bahwa kita bukan cuma juara di pra-kualifikasinya, tapi kita punya target paling tidak kita harus masuk ke semifinal dan terus melaju di final, itu harapan kita," ujar Vivin kepada wartawan, Kamis (16/1), di Surabaya, Jawa Timur.
Vivin menceritakan, Satoru Mochizuki, pelatih Timnas Wanita Indonesia, ditanya langsung oleh Ketum PSSI Erick Thohir mengenai masa persiapan untuk target setinggi itu.
"Jadi waktu meeting dengan Pak Erick, Coach Mochi ditanya, 'Untuk berhasil di kejuaraan Asean Cup ini berapa lama waktu yang diberikan?'"
"6 bulan."
"Oke, 6 bulan kita berikan waktu ke Coach Mochi untuk mempersiapkan semuanya, itu adalah target utamanya," tutur Vivin menirukan percakapan antara Erick dan Coach Mochi.
Meski begitu, menurut Vivin, Timnas Wanita Indonesia memiliki target-target kecil yang mesti dilalui dulu untuk memperlihatkan progresnya.
"Kita punya target antara, jadi ada FIFA Matchday ke Arab Saudi nanti di tanggal 17 Februari setelah itu pulang dari Arab Saudi langsung ke Jepang nggak pulang ke Indonesia dulu. Mereka mengikuti kompetisi antar universitas."
"Setelah dari sana pulang, mereka libur karena menjelang puasa. Masuk lagi, puasa pun mereka ada di dalam TC. Karena kita benar-benar tidak mau kehilangan waktu mereka dalam persiapannya menuju bulan Juni," kata Vivin.
Target lolos ke final ASEAN Women's Championship jelas target yang tidak main-main tingginya. Maklum, peserta lain di Asia Tenggara tidaklah mudah. Tak seperti timnas pria, tim-tim nasional wanita dari Asia Tenggara punya pengalaman di level Piala Dunia. Rankingnya pun stabil tinggi di FIFA.
Thailand (FIFA ranking 45), Vietnam (37), Filipina (41), dan Myanmar (55) punya skuad yang kuat, liga yang jalan, dan pengalaman jam terbang tinggi di dalam diri para pemain ketimbang Indonesia (97).
Dalam sesi konferensi Kick Off Program: Kerja Sama Sports Science UNESA dengan Timnas Putri Indonesia, Kamis (16/1), Coach Mochi dapat pertanyaan dari awak media soal seberapa optimistis program Sports Science membantu timnya. Coach Mochi bilang, ia optimistis bahwa program tersebut bisa membantu Garuda Pertiwi lebih berprestasi dalam jangka panjang, Squads! Pelatih asal Jepang itu juga mencontohkan bahwa negara-negara besar memperhatikan keberlanjutan dalam pengelolaan olahraganya. Tapi, itu semua tidak instan. Makanya, katanya dia bilang pengin bisa ngelatih sampai 30 tahun lagi! 🤣🤣 Kira-kira, 30 tahun lagi, sepak bola wanita Indonesia bakal kayak apa ya? #bolanita#bola#bolasports#vol#coachmochi#satorumochizuki#pssi#timnas#timnasindonesia#timnaswanitaindonesia#kumparan#kumparanbolanita#sepakbola#sepakbolawanita#sepakbolaputri#womensfootball#womenssoccer#SupportHerGoals