Puluhan orang dilaporkan mengalami keracunan di Pedukuhan Krasakan, Kalurahan Lumbungrejo, Kapanewon Tempel, Kabupaten Sleman, Minggu (9/2/2025). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Ratusan warga di Sleman keracunan usai menyantap hidangan hajatan pernikahan di Pedukuhan Krasakan, Kalurahan Lumbungrejo, Kapanewon Tempel, Kabupaten Sleman, Sabtu (8/2) kemarin.
Warga mulai merasakan gejala seperti diare, mual, demam hingga pusing pada kemarin malam. Namun pada hari ini, Minggu (9/2) jumlah warga yang merasakan gejala makin bertambah.
"130 orang (yang bergejala sampai saat ini)," kata Kepala Puskesmas Tempel 1, dr Diana Kusmawati, ditemui di lokasi, Minggu (9/2).
Dari jumlah tersebut, 6 orang menjalani rawat inap di rumah sakit.
"Yang rawat inap 6 orang," katanya.
Sementara itu di posko yang didirikan di lokasi ada 2 warga yang masih diinfus.
Puluhan orang dilaporkan mengalami keracunan di Pedukuhan Krasakan, Kalurahan Lumbungrejo, Kapanewon Tempel, Kabupaten Sleman, Minggu (9/2/2025). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Diana mengatakan, awalnya hanya 26 orang yang bergejala. Namun ternyata jumlahnya semakin banyak kemudian posko didirikan hari ini.
"Memang (warga yang ke hajatan) dihubungi untuk periksa ke rumah sakit atau ke posko," bebernya.
"Yang paling banyak keluhan diare sama demam. Karena diare lemas," jelasnya.
Puluhan orang dilaporkan mengalami keracunan di Pedukuhan Krasakan, Kalurahan Lumbungrejo, Kapanewon Tempel, Kabupaten Sleman, Minggu (9/2/2025). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Dari 130 orang itu, 92 di antaranya diperiksa di rumah sakit. "Yang sampai rawat inap 6 saja," bebernya.
Lanjutnya, 130 orang ini termasuk beberapa orang dari Muntilan, Jawa Tengah. Mengingat lokasi hajatan berbatasan dengan Jawa Tengah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar