May 28th 2024, 10:56, by Andreas Gerry Tuwo, kumparanNEWS
Jaksa Agung Peru, Juan Carlos Villena, pada Senin (27/5) menuduh Presiden Dina Boularte menerima suap dalam bentuk jam Rolex.
Villena dalam keterangannya mengatakan, Boularte menerima barang mewah itu dari seorang gubernur. Aksi Boularte, kata Villena, sama saja menerima suap.
Lewat unggahan di X, Villena menyatakan sudah mengajukan pengaduan konstitusional terhadap Boularte atas dugaan korupsi pasif.
Tuduhan Villena sudah pula diserahkan ke Kongres Peru. Akan tetapi tidak ada pasal dakwaan yang dijatuhkan ke Boularte. Sebab, Presiden Peru memiliki hak imunitas selama masih menjabat.
Saat ini komite kongres Peru akan menggelar debat untuk membahas tuduhan tersebut. Setelahnya baru perundingan akan dibawa dalam rapat paripurna.
Salah satu pembahasan adalah apakah Boularte akan dihakimi setelah menyelesaikan jabatan presiden pada Juli 2026, atau tidak, demikian dikutip dari Reuters.
Dugaan skandal melibatkan Boularte mencuat pada Maret lalu. Itu terjadi setelah penemuan jam tangan mewah serta perhiasan yang tidak diumumkan oleh Boularte.
Pada bulan lalu, Boularte membantah kepemilikan jam dan perhiasan mewah. Dia menyebut barang-barang itu dipinjamkan temannya yaitu Gubernur Ayacucho, Wilfredo Oscorima.
Kasus yang menimpa Boularte terjadi saat approval rating terhadap dirinya hanya 12 persen.
Boularte berkuasa di Peru sejak 2022. Dia menggantikan Pedro Castillo yang dimakzulkan kemudian dipenjara akibat upaya membubarkan kongres. Sebelum menjadi Presiden Boularte adalah Wapres Peru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar