Nov 3rd 2024, 15:35, by Syawal Darisman, kumparanBISNIS
Sejumlah pekerja membuka karung berisi pelet kayu untuk dimasukkan ke palka kapal barang di wilayah terminal khusus (tersus) PT Biomasa Jaya Abadi (BJA) di Desa Trikora, Popayato, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, Minggu (3/11/2024). Foto: Adiwinata Solihin/ANTARA FOTO Hasil dari bongkar muat pelet kayu tersebut nantinya akan diekspor dari Gorontalo ke Korea Selatan. Foto: Adiwinata Solihin/ANTARA FOTO Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) nilai ekspor bulan September 2024 Provinsi Gorontalo mencapai 4,7 juta Dolar AS yang terdiri dari komoditas pelet kayu, ikan, gula dan kembang gula serta santan kelapa. Foto: Adiwinata Solihin/ANTARA FOTO Foto: Adiwinata Solihin/ANTARA FOTO
Sejumlah pekerja membuka karung berisi pelet kayu untuk dimasukkan ke palka kapal barang di wilayah terminal khusus (tersus) PT Biomasa Jaya Abadi (BJA) di Desa Trikora, Popayato, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, Minggu (3/11/2024).
Hasil dari bongkar muat pelet kayu tersebut nantinya akan diekspor dari Gorontalo ke Korea Selatan.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) nilai ekspor bulan September 2024 Provinsi Gorontalo mencapai USD 4,7 juta yang terdiri dari komoditas pelet kayu, ikan, gula dan kembang gula serta santan kelapa.
Foto aerial proses bongkar muat pelet kayu di kapal barang di wilayah terminal khusus PT Biomasa Jaya Abadi (BJA) di Desa Trikora, Popayato, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, Minggu (3/11/2024). Foto: Adiwinata Solihin/ANTARA FOTO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar