Oct 30th 2024, 15:00, by Sena Pratama, kumparanOTO
Ketua Umum Asosiasi Industri Motor Listrik Indonesia (Aismoli), Budi Setiyadi sudah mendengar perihal sinyal Kementerian Perindustrian (Kemenperin) soal absennya subsidi motor listrik untuk tahun 2025.
"Agak-agaknya atau indikasi bahwa subsidi itu masih berlanjut, ada harapan. Walau pak Menteri Perindustrian baru saja menyampaikan kemungkinan tidak ada, tapi itu masih indikasi artinya belum final gitu, ya," kata Budi dihubungi akhir pekan kemarin.
Sembari menunggu kepastian kebijakan dari pemerintah, Budi mengaku tengah menyiapkan beberapa strategi agar penjualan motor listrik tahun depan tetap baik atau sama dengan tahun 2024, bila memang nantinya benar tak ada program subsidi.
"Kita harapkan walaupun mungkin tidak sebanyak yang ditargetkan minimal (subsidi tetap) ada lah, ya. Tapi kalau tidak ada ya, saya mau konsolidasi sama industri harus bagaimana kita menjaga ini (penjualan). Begitu," imbuhnya.
Dirinya menjabarkan, Aismoli sudah siap dengan dua skenario antara subsidi tetap ada atau tidak ketika menghadapi pasar kendaraan listrik, terutama sektor roda dua untuk tahun 2025. Budi yakin, industri tetap bisa bergerak dengan cara lain.
"Tapi kalau tidak ada (subsidi) pun sebetulnya industri siap untuk fight. Pastinya sudah siap dengan skema lain, mungkin dari sisi marketing, skema bisnis masing-masing industri. Jadi tidak ada subsidi pun siap," tambahnya.
Budi optimistis, berkaca penjualan motor listrik di Indonesia akhir-akhir ini, penyerapan kendaraan roda dua elektrik itu tetap bisa berjalan dengan baik. Apalagi, kuota subsidi 50 ribu unit selama 2024 lebih dahulu habis sebelum tutup tahun.
"Sekarang secara populasi di Indonesia menurut saya data yang kemarin dari Perhubungan itu sudah di atas 180 ribu (unit) sepeda motor listrik. Artinya penggunanya sudah cukup banyak, kita harapkan dari sini akan lahir beberapa orang yang jadi tertarik untuk membeli motor listrik meski tidak ada subsidi," paparnya.
Namun demikian, Budi tetap menyampaikan bahwa motor listrik tetap perlu dukungan dari pemerintah untuk saat ini. Sebab teknologi yang diusung terbilang baru untuk sebagian besar masyarakat, adanya subsidi mampu menggedor penjualan sehingga penyebarannya masif.
"Sekarang tinggal begini, kalau ada (subsidi) itu bagus tetapi kalau memang tidak ada sudah tegaskan saja. Jangan kemudian membuat masyarakat jadi ragu-ragu beli karena nunggu ada subsidi atau enggak, karena secara industri kita sudah siap," pungkasnya.
Sinyal tanpa subsidi
Adapun, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita membeberkan soal absennya subsidi motor listrik untuk tahun 2025 atau saat masa awal pemerintahan baru di bawah pimpinan Presiden Prabowo.
"Pertanyaannya, apakah akan ditambah? Kita lihat tahun depan tuh enggak ada," katanya kepada awak media saat jumpa pers perdana Menperin dan Wamenperin di Kantor Kemenperin, Jakarta belum lama ini.
Kendati demikian, Agus berharap anggaran untuk alokasi subsidi motor listrik bisa kembali ditambah tahun depan. Program bantuan dari pemerintah itu disebutnya akan sangat berpengaruh dengan target penjualan motor listrik yang sudah dicanangkan sebelumnya.
"Kalau ditambah, kami Kementerian [Perindustrian] menyambut dengan baik. Kalau slot gampang menang, memang penambahan atau penyediaan anggaran (subsidi) motor listrik bisa juga untuk tahun depan," terangnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar