Search This Blog

Bulog Targetkan Serap 600 Ribu Ton Beras Petani hingga Akhir Mei 2024

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Bulog Targetkan Serap 600 Ribu Ton Beras Petani hingga Akhir Mei 2024
May 20th 2024, 20:09, by Nicha Muslimawati, kumparanBISNIS

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Ketapang II, Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (22/3). Foto: Budi Candra Setya/Antara Foto
Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Ketapang II, Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (22/3). Foto: Budi Candra Setya/Antara Foto

Perum Bulog menargetkan bisa menyerap sebanyak 600.000 ton beras dalam negeri sampai dengan masa tanam 1 (MT1) berakhir atau akhir Mei 2024. Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menuturkan, angka ini lebih rendah dibandingkan serapan Bulog pada periode yang sama tahun lalu. Namun, tercatat lebih tinggi dibandingkan serapan Bulog pada MT1 2022.

"Bulog akan terus melakukan pengadaan dan kami memperkirakan sampai dengan akhir pengadaan MT1 kita akan bisa mendapatkan lebih dari 600.000 ton setara beras, dan itu angka yang lebih tinggi dibandingkan 2022, sedikit lebih rendah dibandingkan 2023," kata Bayu di Sentra Penggilingan Padi Karawang, Jawa Barat, Senin (20/5).

Sementara saat ini, lanjut Bayu, pihaknya telah menyerap sebanyak sebanyak 535.000 ton beras atau sebanyak 1,05 ton gabah dari produksi dalam negeri per 19 Mei 2024.

"Saya bisa sampaikan bahwa total pengadaan Bulog per hari ini itu sudah mencapai 535.000 ton setara beras atau kurang lebih 1.050.000 ton setara gabah," jelas Bayu.

Adapun Bayu memperkirakan MT1 sebagai masa panen terbesar dalam satu tahun akan berakhir dalam dua hingga empat pekan ke depan. Artinya, produksi beras pada Juni 2024 akan mulai melandai.

"Saya sebut saja, di tahun lalu semester 2 hanya bisa menyerap 300.000 ton. Tahun ini semester 1 mudah mudahan lebih 600.000 ton dan semester 2 mudah mudahan bisa menyamai tahun lalu," jelas Bayu.

Periode MT1, lanjutnya, memang umumnya dapat memproduksi beras lebih banyak dibandingkan dengan periode MT2.

"Tapi kita enggak tahu kondisinya mesti harus dicermati keringnya bisa lebih cepat. Tapi di sisi lain ada program dari Kementan (Kementerian Pertanian) pompanisasi siapa tahu bisa menghasilkan hasil signifikan," tutup Bayu.

Media files:
t0y4thi2tcof9mgtttbh.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar