Jumlah pendaftar pembelian motor listrik subsidi Rp 7 juta saat ini menjadi berita populer kumparanOTO, Jumat (3/11).
Kemudian melihat perkembangan mobil listrik di Jepang, serta mobil listrik eks KTT BMW yang dijual lebih murah.
Selengkapnya rangkuman berita populer kumparanOTO.
Target 200 Ribu, Pendaftar Subsidi Motor Listrik Rp 7 Juta Baru 5.547 Orang
Asosiasi Industri Motor Listrik atau Aismoli menanggapi perihal jumlah pendaftar motor listrik subsidi Rp 7 juta yang masih rendah. Dari 200 ribu kuota yang ditawarkan, hingga Kamis, 2 November 2023 baru ada 5.547 orang pendaftar.
Padahal sejak bulan September lalu, syarat pembelian motor listrik subsidi telah diperluas menjadi cukup menyertakan satu KTP untuk satu unit motor. Melihat perolehan sementara tersebut, Aismoli memasang target realistis.
"Saya tidak merujuk ke angka, ya. Jadi dari awal sudah mengatakan mau semaksimal mungkin, syukur-syukur ya kalau mencapai 200 ribu rasanya kayaknya agak susah, ya," buka Ketua Umum Aismoli Budi Setiadi dihubungi kumparan (2/11).
Bukan Tesla, Ini Mobil Listrik yang Jadi Primadona di Jepang
Sebagai negara dengan industri otomotif paling maju di dunia, Jepang seperti tak tersentuh mobil listrik hingga kini. Setidaknya, melalui pengamatan kumparan di jantung perkotaan Negeri Sakura selama sepekan.
Tidak banyak orang Jepang yang melakukan mobilitasnya di atas mobil setrum, jalanan lebih diramaikan oleh mobil hybrid atau bermesin bakar konvensional (ICE). Soal produk, pilihannya pun juga belum banyak.
Dari pemain lokal baru ada Mitsubishi eK X EV & Minicab MiEV, Nissan Sakura, Ariya, LeAF, Toyota bZ4X, Subaru Solterra, dan Honda e. Sementara dari luar ada Tesla, Hyundai, hingga pendatang baru asal China, BYD.
Mobil Listrik BMW iX Bekas KTT 'Turun Harga' Rp 300 Juta
Director of Sales BMW Group Indonesia Ariefin Makaminan mengaku, ada calon konsumennya yang sengaja meminta unit mobil listrik bekas armada yang digunakan oleh kepala negara saat mengikuti acara KTT di Indonesia.
"Itu benar ada. Bahkan kemarin ada yang minta punyanya pak Jokowi, minta dicarikan. Tapi jujur kami tidak tahu yang mana karena pada saat KTT itu kan semua dipegang Paspampres. Kami tidak tahu mobil yang mana untuk siapa," kata Ariefin di Jakarta belum lama ini.
BMW Group Indonesia memang menjual kembali mobil listrik eks KTT tersebut kepada konsumen. Harga yang ditawarkan cukup menggiurkan, Ariefin bilang lebih murah dibanding membeli unit baru karena statusnya sudah pernah terpakai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar