"Barangkali Tuhan menciptakan kopi, agar kita semua berteman," tertulis pada dinding sudut bangunan kedai. Begitu sederhana namun memiliki makna dalam.
Setidaknya dari moto tersebut terselip harapan sang pemilik kepada pengunjung yang singgah di Kedai Kopi Agam Pisan.
Menawarkan harga yang ekonomis untuk satu gelas kopinya, membuat betah para pengunjung yang didominasi anak muda pecinta kopi di Palembang.
Strategi bisnis kopi memanfaatkan salah satu los bangunan Pasar 16 Ilir yang langsung menghadap Sungai Musi, membuat suasana ngopi jelang sore hari terasa begitu syahdu.
Apalagi tempat itu menjadi kedai kopi pertama yang terbilang unik lantaran berlokasi di kawasan pasar tradisional terbesar Kota Musi.(abp)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar